TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat membantah kabar bahwa hanya lima dari sepuluh prajurit Batalion Zeni Konstruksi 13 yang ditetapkan sebagai tersangka penyerangan kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Sepuluh prajurit tetap jadi tersangka," kata Kepala Subdinas Penerangan Umum TNI AD Kolonel Zaenal M, saat ditemui Tempo di kantornya, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2013.
Dia menyatakan lima orang prajurit ditetapkan sebagai tersangka atas tindak pidana, dan lima orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka pelanggaran tindak disiplin. Oleh sebab itu, penahanan mereka dilakukan secara terpisah. Para tersangka tindak pidana ditahan di Pomdam Jaya, sementara tersangka tindak disiplin ditahan di Markas Batalyon Zikon 13.
Saat disinggung mengenai pasal tindak pidana yang dikenakan terhadap lima prajurit, Zaenal tak banyak bicara. Dia mengaku tak tahu-menahu. Begitu pula saat ditanya mengenai pelanggaran disiplin yang dilakukan lima prajurit lainnya. "Yang tahu Pomdam Jaya, mereka kan yang tangani," kata dia.
Mengenai besaran hukuman maksimal untuk 10 prajurit ini, Zaenal juga mengaku tak tahu. "Semuanya ditentukan di persidangan militer. Tunggu saja."
Kemarin, dalam situs resmi TNI AD disebutkan hanya lima dari 10 anggota Batalion Zeni Konstruksi 13 yang ditetapkan sebagai tersangka penyerangan kantor DPP PDI Perjuangan, di Kebagusan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Insiden penyerangan ke kantor DPP PDIP terjadi pada Sabtu, 20 April 2013, sekitar pukul 20.30 WIB. Sebelumnya, pada pukul 19.35 WIB, terjadi keributan di sekitar pompa bensin di dekat kantor DPP PDIP yang melibatkan seorang anggota Batalyon Zeni Konstruksi 13. Keributan tersebut dipicu kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan kesalahpahaman.
Pada saat itu, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan beberapa pengurus DPP sedang berada di kantor tersebut. Mereka sibuk merampungkan penyusunan daftar calon sementara legislatif untuk Pemilihan Umum 2014
INDRA WIJAYA
Topik terhangat:
Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya
Berita lainnya:
Lewat Twitter, SBY Umumkan Kenaikan BBM
Jokowi: MRT seperti Mencabut Kumis Harimau
Begini Cara Jenderal Djoko Cuci Uang
Bayern Hancurkan Barcelona 4-0
Rumah Susno Duadji di Bandung Dikepung
Uneg-uneg Perdana @SBYudhoyono