TEMPO.CO, Surabaya - Kontraktor kontrak kerja sama Lapindo Brantas Inc merasa kesulitan menggandeng investor guna mengerjakan eksplorasi migas di lapangan lepas pantai (offshore). Presiden Direktur Lapindo Brantas, Dharma Irawan Jenie, menuturkan pihaknya masih mencari calon investor yang sesuai dengan keinginan Lapindo.
Karena tak kunjung mendapatkan investor, Lapindo membatalkan rencana mengebor sumur baru pada triwulan I tahun 2013 ini. Dharma menegaskan investor yang digandeng Lapindo wajib mengikuti regulasi bisnis yang diterapkan Lapindo Brantas Inc.
"Kendalanya masih pada penentuan risk share-nya. Maunya kami, investor yang mendanai, Lapindo yang mengontrol semuanya," ujar Dharma usai menghadiri penyerahan bantuan komputer antara SKK Migas, K3S, dan perbankan di kantor SKK Migas Jabamanusa Surabaya, Senin, 29 April 2013.
Dharma mengatakan beberapa calon investor domestik serta luar negeri dari Cina, Australia, dan Amerika Serikat sebenarnya telah mengikuti beauty contest. Namun belum ada yang memikat hati Lapindo Brantas sebagai partner di offshore Selat Madura. Selain itu, Dharma berdalih, perseroan masih sibuk dengan proses perizinan di pemerintah daerah dan masalah pengembangan sumur produksi Blok Brantas di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.
Ia berharap, pada pertengahan tahun 2014, Lapindo Brantas mulai mengerjakan sumur wildcat (taruhan) di lapangan lepas pantai. Perseroan sendiri berencana mengebor lima sumur taruhan eksplorasi. "Investasi per sumur di offshore sekitar US$ 30 juta. Jadi dibutuhkan investor besar dan berduit," Dharma menjelaskan.
DIANANTA P. SUMEDI
Topik terhangat:
Gaya Sosialita | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat
Susno Duadji Buron
Jika Susno Ditetapkan Buron, Kedaluwarsa 18 Tahun
Casillas ke Arsenal jika Mourinho Masih di Madrid
Kejagung Buru Buronan Susno Duadji