TEMPO.CO, London-- Mengkonsumsi satu kaleng atau lebih minuman soft drink manis per hari meningkatkan risiko terkena diabetes di kemudian hari, demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan. Pasalnya, satu kaleng minuman tersebut bisa meningkatkan seperlima risiko diabetes tipe 2 dibandingkan dengan jika mengkonsumsi satu kaleng soft drink per bulan, ujar para ilmuwan dari Eropa dalam laporan yang dimuat di jurnal Diabetologia. Hasil ini mengikuti hasil temuan para ilmuwan Amerika sebelumnya.
Hasil penelitian terbaru ini dilakukan di Inggris, Jerman, Denmark, Itali, Spanyol, Swedia, Prancis dan Belanda. Sekitar 350 ribu orang ditanya mengenai kebiasaan makan mereka, sebagai bagian dari penelitian besar di Eropa yang melihat hubungan antara makanan dengan kanker.
"Konsumsi dari soft drink berpemanis gula meningkatkan risiko Anda terkena diabetes, jadi untuk setiap kaleng soft drink yang Anda minum per hari, risikonya menjadi lebih tinggi," ujar ketua peneliti, Dora Romaguera dari Imperial College London seperti dikutip situs BBC edisi 25 April 2013.
Karena itu, Romaguera meminta agar ada penjelasan kesehatan publik mengenai dampak dari soft drink manis pada kesehatan seseorang. "Mengingat adanya kenaikan konsumsi minuman manis di Eropa, pesan yang jelas mengenai efek kesehatan yang merusak harus disampaikan kepada masyarakat," ujar Romaguera dalam kesimpulan artikelnya.
Kenaikan risiko atas terjadinya diabetes juga terkait dengan minuman soft drink berpemanis artifisial tetapi hal ini menghilang ketika body mass index (BMI) dihitung juga. Namun, konsumsi jus buah-buahan tidak terkait dengan risiko diabetes.
Mengomentari hasil tersebut, Dr. Matthew Hobbs, kepala peneliti di Diabetes UK, mengatakan bahwa hubungan antara soft drink berpemanis gula dan diabetes tipe 2 tetap ada sekalipun BMI dihitung. Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa kenaikan risiko tidak semata-mata karena kelebihan kalori.
"Meskipun demikian, ini bukan bukti pasti bahwa soft drink manis meningkatkan risiko diabetes, kecuali melalui efeknya pada berat tubuh," kata Hobbs. "Kami memang sudah merekomendasikan pembatasan konsumsi makanan dan minuman manis karena biasanya mereka berkalori tinggi dan bisa menyebabkan kenaikan berat tubuh jika mengkonsumsi terlalu banyak."
Sementara Gavin Partington, dirjen dari British Soft Drinks Association, mengatakan, "Soft drinks aman dikonsumsi tetapi seperti semua makanan dan minuman, harus dikonsumsi secara moderat sebagai bagian dari makanan yang berimbang."
BBC I ARBA'IYAH SATRIANI
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Edsus Sosialita Jakarta
Kisah Pekerja Tong Setan di Pasar Malam
Terhubung dengan Alam Bikin VitalitasTubuh Prima
Tren di Amerika, Operasi Gelambir Lengan