TEMPO.CO, Depok - Perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) menuju Bogor terganggu karena terbakarnya travo sehingga mengakibatkan gangguan pantograf di dekat Stasiun Universitas Pancasila, Rabu, 8 Mei 2013 sekitar pukul 17.45.
Travo itu terbakar tak lama ketika KRL 566 melintas. Saat itu, tiba-tiba terlihat percikan api dan rangkaian pun berhenti di antara Stasiun Universitas Pancasila dan Universitas Indonesia. "Trafo dan pantografnya rusak. Ada percikan api," kata Kepala Stasiun Universitas Indonesia, Akyadi, Rabu, 8 Mei 2013.
Menurut Akyadi, kerusakan KRL Commuter Line dari Stasiun Jakarta Kota itu mulai dirasakan di Stasiun Cawang. Namun, KRL tetap melanjutkan perjalanan. Kerusakan terjadi lagi setelah rangkaian lepas sekitar 50 meter dari Stasiun Universitas Pancasila dan berhenti total. "Akhirnya kereta ditarik oleh rangkaian yang dikirim dari Stasiun Depok Baru," katanya. Rangkaian itu kemudian dimasukan dalam Depo di Stasiun Depok Lama sekitar pukul 19.00.
Kemacetan itu sempat mengganggu perjalanan KRL dari mulai stasiun Manggarai. Ratusan penumpang berhamburan dari rangkaian. Banyak penumpang memutuskan untuk naik angkutan kota.
Seorang penumpang dari Depok, Wiky, 30 tahun, mengaku kaget saat adanya kejadian tersebut. "Tadi kaget pas dengar bunyi dari atap kereta. Saya langsung turun," katanya. Wiky mengaku memilih untuk berganti transportasi agar segera sampai di rumahnya di Sukmajaya, Depok.
Menurut Wiky, akibat terganggunya perjalanan KRL itu, banyak penumpang terlantar. Bahkan, lanjut dia, sebagian penumpang menumpang kendaraan dinas Kementerian Komunikasi dan Informatika yang kebetulan melintas di Jalan Raya Lenteng Agung. Bus itu pun langsung diserbu penumpang, namun tak semua terangkut.
Akyadi menambahkan, saat ini KRL dari Jakarta ke Bogor sudah kembali normal. Namun, karena adanya kejadian itu, di Stasiun UI masih terdapat kepadatan penumpang. Kebanyakan penumpang adalah yang bertujuan ke Bogor. "Antreannya masih ada karena yang dari Bogor datangnya agak lambat," katanya.
ILHAM TIRTA
Topik terhangat:
E-KTP | Vitalia Sesha & Wanita-wanita Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Polisi, TNI dan Kades Pelindung Bos Pabrik Panci?
Vitalia Sesha: Ahmad Fathanah Itu Seperti Malaikat
3 Rayuan Ahok Agar Masyarakat Naik Angkutan Umum
Densus 88 Baku Tembak dengan Terduga Teroris
Alex Ferguson Resmi Pensiun dari Manchester United