TEMPO.CO, Neuherberg--Anak-anak yang terekspos polusi udara bisa mengalami kenaikan risiko atas resistensi insulin, yang pada ujungnya bisa menyebabkan diabetes saat mereka dewasa kelak. Demikian hasil penelitian yang dipublikasikan di Diabetologia seperti dikutip situs BBC edisi 11 Mei 2013.
Peneliti Jerman melakukan riset terhadap 397 anak berusia 10 tahun yang hidup di dekat jalan raya dan menemukan bahwa mereka mengalami kenaikan resistensi hingga tujuh persen per 500m. Polusi udara diketahui mengandung oksidan yang bisa berdampak pada lipid dan protein di dalam darah. Namun beberapa ahli mengatakan bahwa hasil tersebut harus dilihat dengan beberapa pertimbangan.
Anak-anak yang terlibat dalam penelitian ini dan dicek sampel darahnya, diukur kadar glukosa dan insulinnya. Tingkat paparan polusi udara lalu lintas diukur dengan menggunakan data polusi udara pada 2008-2009 di lingkungan tempat mereka dilahirkan. Hasilnya kemudian dicocokkan dengan berat lahir, indeks massa tubuh (BMI) dan paparan terhadap asap rokok (second-hand smoke) di rumah.
Hasil riset ini menyimpulkan bahwa kadar resistensi insulin menjadi lebih besar pada anak-anak yang lebih banyak terpapar polusi udara, seperti nitrogen dioksida dan partikel kecil lainnya. Selain itu diketahui efek yang lebih besar dengan BMI yang lebih tinggi.
Elisabeth Thiering dan Joachim Heinrich, yang melakukan penelitian di German Research Centre for Environmental Health di Neuherberg, mengatakan bahwa hubungan antara polusi udara lalu lintas dengan resistensi insulin bisa dijelaskan. "Meskipun tingkat toksinnya berbeda antara polusi-polusi udara, semuanya tetap berpotensi sebagai oksidan yang berdampak baik secara langsung pada lipid dan protein, atau secara tidak langsung melalui aktivasi jalur oksidan intraseluler," kata Dr. Heinrich.
"Stres oksidatif disebabkan oleh paparan terhadap polusi udara sehingga memegang peranan dalam perkembangan resistensi insulin," kata dia. Namun Prof Jon Ayres, pakar di bidang lingkungan dan sistem pernapasan, dari University of Birmingham, mengatakan hasilnya tidak begitu jelas. "Karena para peneliti mengatakan bahwa pengukuran mereka untuk level insulin puasa dan perkiraan level polusi udara tidak dilakukan bersamaan sehingga hasilnya harus dilihat dengan beberapa pertimbangan," ujar dia.
Ia menambahkan bahwa penelitian dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih baik harus dilakukan untuk mengkonfirmasi kemungkinan hubungan antara polusi udara dari emisi lalu lintas dan resistensi insulin pada anak-anak.
BBC I ARBA'IYAH SATRIANI
Topik Terhangat
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
10 Cara Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
6 Perilaku Indikasi Depresi
13 Fakta Menarik tentang Kumis
Jahitan Laser Emas Atasi Masalah Pasca-Persalinan