Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makanan Berlemak Bikin Tubuh Letih

image-gnews
Gawker.com
Gawker.com
Iklan

TEMPO.CO, Baltimore--Makanan yang Anda konsumsi kemungkinan berpengaruh pada level kewaspadaan atau rasa kantuk selama sehari. Menurut para peneliti, tingkat kantuk atau kewaspadaan seseorang yang berlevel 31 untuk kondisi yang sehat pada orang yang tidak gemuk, berusia antara 18 hingga 65 tahun, dan tidur dalam jam normal. Kemudian mereka meneliti makanan yang dikonsumsi.

Konsumsi lemak tinggi dikaitkan dengan meningkatnya rasa ngantuk pada siang hari sementara asupan karbohidrat tingkat tinggi terkait dengan meningkatnya kewaspadaan. Namun tidak ada hubungan antara konsumsi protein dengan rasa kantuk atau kewaspadaan seseorang.

Temuan ini bersifat independen pada usia partisipan, jenis kelamin, indeks massa tubuh, jumlah waktu tidur dan total asupan kalori, ungkap hasil penelitian yang dikutip situs Health Day edisi 10 Mei 2013, dan akan dipresentasikan di pertemuan tahunan Associated Professional Sleep Societies di Baltimore pada Juni mendatang.

"Peningkatan konsumsi lemak mempunyai efek buruk yang akut pada tingkat kewaspadaan seseorang, pada orang yang tidak gemuk dan dalam kondisi sehat," ujar peneliti utama, Dr Alexandros Vgontzas, profesor psikiatri di Penn State College of Medicine.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temuan ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya mengenai kaitan antara makanan dan rasa kantuk. "Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dan keletihan sangat umum terjadi di dunia modern dan terus meningkat," kata Vgontzas. "Tampaknya makanan kaya lemak sangat menurunkan kewaspadaan dan hal ini berpengaruh pada kemampuan seseorang untuk berperan di masyarakat," ujar dia. Makanan kaya lemak juga ada kaitannya dengan peningkatan risiko untuk kanker jenis tertentu dan penyakit jantung.

HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI



Topik Terhangat
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh



Baca juga:

10 Cara Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut

6 Perilaku Indikasi Depresi

13 Fakta Menarik tentang Kumis

Jahitan Laser Emas Atasi Masalah Pasca-Persalinan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

31 Agustus 2017

Ilustrasi alpukat. Shutterstock
Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

Alpukat dikenal kaya dengan kandungan lemak baik dan potasium, mineral yang ampuh menjaga tekanan darah dan mencegah stroke.


Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

8 Agustus 2017

Ilustrasi membuang makanan. Kortsleht.ee
Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

Makanan yang saat ini terbuang di Eropa misalnya, dapat memberi makan 200 juta orang.


Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

8 Agustus 2017

Mahasiswa Unsoed Ciptakan Biodiesel dari Biji AlpukatMemanfaatkan biji alpukat untuk kebutuhan energi di masa depan.Foto Ilustrasi(Komunika Online)
Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience baru-baru ini mencoba membuktikan apakah alpukat bermanfaat untuk otak.


Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

1 Agustus 2017

Ilustrasi buah dan sayur. shutterstock.com
Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

Ahli kesehatan menegaskan tidak ada satu pun makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.


BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

3 Juni 2017

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito memberikan keterangan terkait mi Bikini (bihun kekinian) yang disita BPOM saat konpers di Jakarta, 8 Agustus 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan
BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

Ketua BPOM Penny Kusumastuti Lukito memaparkan adanya penurunan jumlah makanan yang tidak memenuhi ketentuan dari BPOM secara nasional.


Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

21 April 2017

Ilustrasi buah Mangga. ANTARA/Moch Asim
Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

Indonesia dan Thailand bekerja sama mengembangkan teknologi pascapanen untuk buah-buahan.


Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

2 Maret 2017

Ilustrasi cabai. TEMPO/Tony Hartawan
Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

Disperindag Provinsi Jawa Timur bersama dengan BBPOM Surabaya telah melakukan investigasi atas cabai impor asal Cina dan India.


Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

1 Februari 2017

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono meninjau mobil laboratorium keliling milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan di halaman Balai Kota, Jakarta, 1 Februari 2017. TEMPO/Lani Diana
Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

Dengan begitu, kata Sumarsono, pemerintah dapat mendeteksi makanan yang mengandung racun dan bahan berbahaya.


Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

12 Desember 2016

Ilustrasi buncis. shutterstock.com
Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

"Makanan kaya protein berbasis kacang-kacangan mengandung serat lebih banyak daripada daging babi dan sapi"


Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

18 November 2016

Bir di toko minuman dan merchandise di Waterloo, Belgia. TEMPO/Nurdin Kalim
Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

Belgia terkenal memiliki ratusan bir berbeda tetapi tidak sebanding dengan ragi yang digunakan untuk membuatnya, sekitar 30.000 disimpan di es