TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia bakal menghadapi perlawanan yang lebih keras dari pedagang kios di Stasiun Universitas Indonesia terkait penerapan e-Tiketing yang berbuntut pada tidak diberhentikannya kereta di stasiun tersebut.
Para pemilik kios mengancam akan menghentikan paksa kereta yang melintas di stasiun tersebut. "Kalau keretanya enggak berhenti, ya kita yang hentikan keretanya," ujar Susi, pemilik kios 32 di peron Stasiun UI, Rabu, 15 Mei 2013.
Susi menambahkan, PT KAI akan melakukan banyak cara untuk membuat mereka berhenti berdagang di situ. Termasuk tak menghentikan KRL dan penerapan e-Tiketing pada Juni 2013 mendatang. Namun mereka akan membuat pintu pemberhentian sendiri. "Kami buat palang (di jalur KRL)," katanya. Hal itu, lanjut dia, sudah dibicarakan dengan mahasiswa Universitas Indonesia yang telah membentengi mereka dari awal penggusuran.
Pantauan Tempo, kebanyakan toko yang berderet di sisi timur stasiun masih beroperasi. Setidaknya sudah ada 6 kios yang sudah tutup, tapi tak ada penjelasan apakah ditutup permanen atau tidak.
Sementara Kepala Stasiun UI, Akyadi mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa. "Kalau tak dihentikan keretanya kami siap saja, tapi itu kebijakan managemen," katanya.
ILHAM TIRTA
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK| E-KTP |Vitalia Sesha |Ahmad Fathanah |Perbudakan Buruh
Berita Lainnya: