TEMPO.CO, New Jersey--Bakteri predator yang memakan mikroba dapat membantu membunuh kuman yang telah resisten terhadap obat. Bakteri ini berpotensi mematikan mikroba jahat itu ketika antibiotik gagal melemahkannya.
Antibiotik membantu melawan infeksi bakteri pada manusia maupun hewan. Namun, penggunaan konstan obat ini akan menyebabkan kuman tersebut resisten. Para ilmuwan sedang berburu cara untuk mengatasi bakteri resisten tersebut. Seperti virus yang dikenal dengan bakteriofag yang dapat menginfeksi dan membunuh bakteri.
"Penggunaan agen hayati terhadap bakteri yang resisten antibiotik adalah tak banyak diperhitungkan. Tapi sekarang mereka mulai mempertimbangkannya karena kita kalah pilihan terhadap banyak patogen," kata Daniel Kadouri, ahli microbiologi di University of Medicine and Dentistry of New Jersey, Newark.
Peneliti bereksperimen dengan dua jenis bakteri predator yaitu Bdellovibrio yang mengepung mangsanya dan berkembang biak di dalamnya. Juga Micavibrio yang melekat pada mangsa dan kemudian tumbuh di luar mereka, seperti semacam menyelubunginya. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa bakteri ini bisa menyerang berbagai kuman manusia seperti Salmonella dan E. coli, meski belum jelas apakah mereka juga dapat menyerang mikroba yang telah resisten terhadap obat.
Para ilmuwan kemudian melepas bakteri predator ini pada strain yang resisten terhadap obat. Empat jenis kuman itu adalah Acinetobacter baumannii, E. coli dan Klebsiella pneumoniae serta Pseudomonas. Bakteri predator ini mampu membunuh sejumlah besar mikroba itu.
Baca Juga:
"Ini adalah pertama kalinya menunjukkan bahwa bakteri predator bisa mengambil alih patogen yang resisten terhadap antibiotik," kata Kadouri. Barangkali ini bisa digunkaan untuk mengendalikan patogen itu.
Bakteri predator hanya menyerang beberapa jenis mikroba. Mereka tidak menargetkan sel-sel manusia. Percobaan juga menunjukkan bahwa bakteri predator tidak beracun bagi sel-sel mata manusia. Ini berarti mereka mungkin aman untuk digunakan sebagai terapi. Rincian temuan mereka telah diterbitkan dalam jurnal PLoS Pathogens.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
EDISI KHUSUS Cinta dan Wanita Ahmad Fathanah
13 Tips Berhenti Merokok
Beta UFO: Penggemar UFO yang Serius
5 Menu Sarapan Sehat