TEMPO.CO, Los Angeles - Artis Hollywood Catherine Zeta Jones keluar dari panti rehabilitasi gangguan bipolar pada Selasa, 21 Mei 2013. Ini dilakukan setelah istri aktor Michael Douglas ini mengumumkan mendatangi panti rehabilitasi pada akhir April lalu.
"Dia pulang ke rumah kemarin," kata Douglas soal istrinya saat mempromosikan filmnya di Cannes, Prancis. "Dia melakukan pekerjaan yang benar-benar bagus untuk mencapai keseimbangan. Aku bangga padanya," dia melanjutkan, sebagaimana dilansir situs Medical Daily, Selasa, 21 Mei 2013.
Zeta-Jones memutuskan pergi ke panti rehabilitasi akhir bulan lalu. "Ini adalah gangguan yang terjadi pada jutaan orang, dan saya satu diantara mereka," kata Zeta-Jones saat itu.
Dia mengatakan, jika pengakuannya yang mengidap bipolar mampu mendorong satu orang untuk mencari pertolongan, maka itu sepadan. "Tidak perlu menanggung derita secara sembunyi-sembunyi, dan tidak ada yang salah untuk mencari pertolongan," kata dia.
Zeta-Jones telah menyembunyikan gangguan yang diidapnya, tapi saat dia menyaksikan suaminya, Michael Douglas, berjuang melawan kanker tenggorokan, dia memutuskan mencari pertolongan profesional.
Gangguan bipolar termasuk gangguan jiwa yang bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-gejala manik, hipomanik, depresi, maupun campuran. “Biasanya kambuhan dan berlangsung seumur hidup. Episodenya bergantian antara manik atau hipomanik dengan depresi, meskipun polanya tidak selalu teratur setelah depresi akan terjadi manik,” kata psikiater Tun Kurniasih Bastaman pada Tempo beberapa waktu lalu.
Bipolar, kata Tun, maksudnya adalah dua kutub: kutub depresi dan kutub manik atau hipomanik. Gejala utama gangguan bipolar terjadi pada perubahan perasaan. Pada depresi terjadi rasa sedih yang sangat dalam, sedangkan pada episode manik terjadi kegembiraan yang luar biasa. “Karena itu gangguan bipolar digolongkan pada gangguan mood,” ujar Tun.
Ketika seorang pasien bipolar sedang berada pada mood depresi sejumlah gejala yang biasanya terjadi adalah depresi, hilang minat atau rasa senang, sulit tidur atau tidur berlebihan, berat badan turun, gelisah atau menjadi lambanatau malas, rasa diri tak berharga, rasa bersalah, sulit berkonsentrasi, bahkan hingga muncul ide bunuh diri.
Sebaliknya, ketika berada pada mood manik, yang terjadi adalah peningkatan mood; gembira berlebihan atau mudah marah-marah; merasa diri hebat; kepercayaan diri meningkat; kebutuhan tidur berkurang; aktivitas meningkat (baik sosial, pekerjaan, sekolah, seksual); bicara banyak; gagasan meloncat-loncat; pikiran cepat seperti berlomba-lomba; mudah teralih perhatian; berkativitas yang menyenangkan yang berpotensi merugikan seperti berjudi, mengebut, investasi tak rasional, serta boros.
Gangguan bipolar berbeda dengan skizofrenia dimana skizofrenia gejalanya berpusat pada pikiran (bukan perasaan). Pada skizofrenia arus pikir menjadi kacau disertai isi pikir yang tidak masuk akal dan tak sesuai dengan kenyataan.
MEDICAL DAILY | AMIRULLAH
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
EDSUS Cinta Fathanah
Ini Pengakuan Gadis Bercadar Pemotong 'Burung'
Ridwan: Fathanah Sering Tunjukkan Foto Perempuan
Tiga Pelajar SMP Gagalkan Pemerkosaan oleh Tukang Ojek
Dituding Ngemplang Pajak, Fuad Rahmany: Eko Bohong