TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan akan membangun seribu unit Solar Packed Dealer untuk Nelayan (SPDN) atau SPBU solar berjalan di sentra-sentra perikanan di seluruh Indonesia. Rencana ini sesuai arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak jenis solar bagi nelayan oleh KKP bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PT Pertamina (persero).
"Kebutuhan solar bagi nelayan sangat penting, mengingat 60 persen biaya produksi mereka adalah untuk membeli BBM," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dalam siaran pers kunjungan kerjanya di Lampung, Sabtu, 25 Mei 2013.
Sharif mengatakan, penyediaan solar bagi nelayan ini disebabkan di daerah-daerah tertentu kecukupan pasokan BBM bersubsidi bagi nelayan belum sepenuhnya terpenuhi. "Terutama pada saat musim ikan, kebutuhan BBM akan semakin melonjak drastis," ujarnya.
Saat ini, Kementerian telah memfasiltasi pembangunan 291 unit SPDN di seluruh Indonesia. Pada tahun anggaran sebelumnya, Kementerian telah merampungkan pembangunan 48 unit SPDN. Kendati demikian, jumlah tersebut masih terbilang kecil dibandingkan luas lautan di Indonesia. "Minimal, Indonesia memiliki 808 unit SPDN, sesuai dengan jumlah pelabuhan perikanan yang tersebar di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Tanah Air," ujarnya.
Selasa pekan lalu dalam pertemuan dengan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan sedang mempersiapkan rencana pembangunan seribu unit SPBU solar berjalan tahun ini. Senada dengan Sharif, Jero menyebutkan pembangunan seribu unit solar berjalan ini untuk memenuhi kebutuhan solar para nelayan.
Kendati demikian, rencana ini dipertanyakan oleh Anggota Komisi Energi, Aspiani. Menurut dia, rencana ini jangan sampai menimbulkan pelanggaran BBM baru. Sebab, sejumlah titik perairan Indonesia juga dekat dengan area pertambangan. "Jangan sampai solar yang dengan mudah didapat oleh nelayan ini juga mudah dijual ke perusahaan tambang," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI
Berita lainnya:
Merpati Masuk 20 Maskapai Terburuk di Dunia
Pemda Segel 12 Sumur Migas Petro China
Petro China Tegaskan Sumur Migasnya Kantongi Izin
Ini Dasar Penyegelan 12 Sumur Petro China