TEMPO.CO, Tangerang- Operator penerbangan bertarif murah (low cost carrier -LCC), PT Citilink Indonesia, akan memiliki 24 pesawat Airbus A320 hingga Desember 2013. "Sampai bulan ini, kami telah memiliki 22 armada dan nanti akan ada penambahan dua armada lagi. Jadi sampai Desember kita akan punya 24 unit airbus," kata CEO Citilink Indonesia, Arif Wibowo, seusai acara penyambutan Airbus baru milik Citilink di Tangerang, Ahad, 26 Mei 2013.
Amir mengatakan rata- rata pesawat yang dimiliki Citilink masih berusia muda. Ia mencontohkan pesawat Boeing 737 milik Boeing akan segera diganti dengan Aibrus 320. "Pesawat kita sudah mulai baru-baru. Di awal bulan ini pesawat tua yang berusia di atas 10 tahun, misalnya B737 klassic sudah tidak dioperasikan," katanya.
Airbus A320 adalah pesawat penumpang untuk jarak dekat sampai menengah. Pesawat ini merupakan pesawat penumpang pertama dengan sistem kendali fly-by-wire digital di mana pilot mengendalikan penerbangan melalui sinyal elektronik.
Masyarakat pada umumnya, kata Arif, seringkali menganggap pesawat Citilink merupakan bekas pesawat Garuda. Ia mengatakan pesawat-pesawat baru Citilink seperti A-320 merupakan bukti bahwa pesawat Citilink berusia rata-rata 8 bulan. "Average across the board tidak sampai 1 tahun," katanya.
Arif menambahkan n hingga Q1/2013, pertumbuhan pasar penumpang Citilink telah mencapai 15-16,2 juta penumpang. Pada Q1/2013, jumlah penumpang yang telah diangkut mencapai 1,2 juta penumpang.
Terkait rencana pengembangan, Arif mengatakan Citilink akan mempelajari rute-rute yang paling potensial dan kemudian mengembangkan konektivitas di beberapa kota. Saat ini Citilink sudah melayani 22 kota, 140 penerbangan per hari.
“Ini merupakan pengembangan Citilink untuk semakin kuat. Kita punya 70 rute domestik, 16 rute regional, tapi kita baru manfaatkan 31 rute," katanya. Arif mengatakan sampai akhir tahun, perusahaan berencana menambah frekuensi penerbangan, bukan rute, karena jumlah rute sudah banyak.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan sebagai salah satu anak usaha Garuda, Citilink merupakan pendorong pertumbuhan perusahaan. Menurut Emir, pendorong bisnis Garuda adalah penerbangan domestik dan internasional. "Citilink muncul sebagai driver ketiga. Pasar LCC adalah pasar potensial yang akan terus kita kembangkan melalui Citilink," katanya.
ANANDA TERESIA
Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi |Kisruh Kartu Jakarta Sehat |Menkeu Baru PKS Vs KPK |Vitalia Sesha
Berita lainnya:
SBY: Negara Menjamin Kebebasan Beribadah
Demokrat dan PKS Bikin Publik Tak Puas Reformasi
Daftar 'Perang' Antar Kubu di PKS
Samad: Keterangan Sri Mulyani Bisa Bongkar Century