TEMPO.CO, Jakarta--Silang sengketa pengelolaan Pasar Blok A Tanah Abang antara PD Pasar Jaya dan PT Priamanaya Djan International telah sampai di ranah pengadilan. Tak seperti pendahulunya, Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama terang-terangan membela Pasar Jaya.
Padahal bos Priamanaya, Djan Faridz, dikenal sebagai penyokong keduanya dalam pemilihan kepala daerah beberapa waktu lalu. Ahok menerima Tempo di ruang kerjanya. Wawancara selengkapnya, baca Majalah Tempo Edisi Senin, 27 Mei 2013.
Bagaimana sikap Anda terhadap sengketa Pasar Blok A Tanah Abang?
Menurut kami, yang dilakukan PD Pasar Jaya benar. Pengelola melakukan kesalahan. Mengapa tidak menjual sampai 95 persen? Audit BPKP juga menyatakan ada potensi kerugian PD Pasar Jaya sebesar Rp 179 miliar.
Kalau kalah bagaimana?
Kita banding. Pasti. Enggak mungkin kita stop. Kalau stop, kita menyalahi aturan. Kalau pengadilan memproses sesuai dengan aturan, harusnya kami menang. Dalam perjanjian tidak disebut menyewakan tempat. Tugasnya menjual. Siapa yang percaya kalau dibilang Tanah Abang tidak laku? Kalau enggak laku, kasih kembali kepada kami, biar dijual. Sekarang bagaimana disewakan tapi uang setorannya tidak masuk pada kami? Itu kan namanya wanprestasi.
Djan Faridz, pendiri PT Priamanaya Djan International, merupakan pendukung Anda dalam pemilihan kepala daerah….
Ketika kami diangkat, dia (Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis) juga menceritakan masalahnya. Dia bertanya, langkah apa yang harus diambil. Dia pikir kami (Jokowi-Ahok dan Djan Faridz) ada hubungan baik. Posko selama kampanye dipinjamkan ke partai. Jadi tidak ada keterikatan apa-apa. Itu partai yang pinjam dan kami tidak mungkin melawan aturan.
Ada yang bilang Anda dan Djan Faridz punya hubungan kekerabatan. Apa benar?
Itu kan gosipnya. Seandainya ibu saya sekalipun melanggar, saya sudah disumpah untuk menegakkan aturan. Saya tidak akan kasih. Lagian saya wakil gubernur. Keputusan di tangan Gubernur.
Dalam pertemuan Anda dengan Djan Faridz, apa ada pembicaraan soal Tanah Abang?
Dia enggak pernah nyinggung soal Tanah Abang sama saya. Dia tahu saya keras kepala. Ada juga pengacaranya yang bertanya soal ini, Konstan Ponggawa, teman juga. Dia tanya sikap kami bagaimana. Teman ya teman, tapi ini urusan negara.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha
Baca juga:
Ahok Janji Selamatkan Aset Pemda di Tanah Abang
Ini 32 Anggota DPRD DKI Interpelator Jokowi
Digugat Pencabulan, Korban Potong 'Burung' Melawan
Pelaku Potong 'Burung' Ajak Muhyi Menikah