TEMPO.CO, Beijing - Petugas pemadam kebakaran Cina timur berhasil menyelamatkan bayi laki-laki dari dalam pipa pembuangan air, pekan lalu. Pipa itu sendiri berada di bawah toilet sebuah apartemen di Jinhua, pesisir Provinsi Zhejiang. Menurut media massa setempat, orok berusia dua hari ini terjepit dalam pipa berdiameter 10 sentimeter, selama dua jam.
"Warga mendengar suara tangisan bayi dari toilet lantai empat," tulis China Daily, Senin, 27 Mei 2013. "Mereka pun melaporkan kejadian itu ke petugas pemadam kebakaran."
Untuk menyelamatkan si bayi, petugas harus memotong pipa dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Di sana, dokter dan petugas pemadam kebakaran membuka pipa menggunakan gergaji serta pahat. Dengan sangat hati-hati, mereka mengeluarkan bayi yang masih memiliki tali pusar itu. "Dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam hingga bayi itu berhasil dikeluarkan."
Setelah bebas, bayi seberat 2,3 kilogram itu langsung mendapatkan perawatan intensif, di dalam inkubator. Terjebak di wadah sempit, si bayi menderita luka lecet di wajah dan kaki. Detak jantungnya pun amat lemah ketika dikeluarkan dari pipa. Namun kini kondisinya sudah berangsur stabil. "Sementara polisi sedang mencari keberadaan orang tuanya," tulis Mail Online.
Kini, peristiwa itu mengundang banyak kecaman di situs jejaring sosial Cina, Weibo. "Orang tua yang melakukan ini hatinya lebih kotor dari saluran pipa pembuangan," kata seorang pemilik akun Webo. Cina sendiri dikenal sebagai negara yang memiliki kebijakan keluarga berencana sangat ketat. Bahkan mereka menerapkan kebijakan satu anak dalam sebuah keluarga, selama lebih dari satu dekade.
Secara tradisional, sebagian besar keluarga di Cina lebih tertarik memiliki bayi laki-laki ketimbang perempuan. Dan bayi yang lahir di luar nikah kerap ditolak orang tua serta keluarga. Pemerintah juga memberlakukan sanksi denda bagi keluarga yang melanggar kebijakan satu anak.
MAIL ONLINE | ANINDYA LEGIA PUTRI
Terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha
Terpopuler:
Sepasang Melon Jepang Dijual Rp 154 Juta
Fokus CIA Akan Kembali ke Spionase
AS Selidiki Wartawan Times Terkait Stuxnet
Obama Kunjungi Korban Tornado di Oklahoma
Yaman Siap Tampung Warganya dari Guantanamo