Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPR Tolak Anggaran Dua Kementerian Dipangkas

image-gnews
Gedung MPR/DPR. TEMPO/Tony Hartawan
Gedung MPR/DPR. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan menolak pemotongan anggaran di Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pemotongan anggaran di dua kementerian ini sudah direncanakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013. "Kami justru mendukung penambahan anggaran," kata Ketua Komisi VIII Ida Fauziah dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Agama, Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Rabu, 29 Mei 2013.

Anggota Komisi VIII bahkan mendukung penambahan anggaran di tiga Kementerian mitranya yakni Kementerian Agama, Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 

Dalam RAPBN Perubahan 2013, anggaran Kemensos dipangkas Rp 479,6 miliar dan ditambah Rp 728,8 miliar untuk Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial dan reward Rp 1,1 miliar. Dengan hitungan baru ini, anggaran di Kemensos naik dari Rp 5,605 triliun pada APBN 2013 menjadi Rp 5,856 triliun RAPBNP 2013.

Adapun di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, anggaran dipangkas Rp 18,9 miliar. Alhasil anggaran kementerian ini turun dari Rp 234,7 miliar dalam APBN 2013 menjadi Rp 215,8 miliar dalam RAPBNP 2013.

Sementara itu, dalam RAPBN Perubahan 2013, anggaran Kementerian Agama ditambah Rp 1,442 triliun untuk Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial dan reward Rp 17,1 miliar. Dengan penambahan itu, anggaran di Kementerian Agama naik dari Rp 43,96 triliun pada APBN 2013 menjadi Rp 45,419 triliun pada RAPBN Perubahan 2013.

Wakil Ketua Komisi VIII Sayed Fuad Zakaria menjelaskan Komisi tak habis pikir kenapa anggaran-anggaran untuk program prioritas dipangkas. "Pemotongan luar biasa besar. Komisi VIII berkesimpulan kami menolak pemotongan," ucapnya. 

Sayed menyatakan pemotongan ini bisa membuat kinerja Kementerian anjlok. Pemerintah seharusnya berkonsultasi dengan Kementerian terkait untuk membahas pemangkasan tersebut. "Kami sudah minta banggar dari Komisi VIII untuk memperjuangkan agar tidak ada pemotongan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Kementerian Sosial, Sayed mengungkapkan, anggaran yang dipangkas termasuk anggaran pemberdayaan masyarakat usia lanjut dan anggaran untuk anak terlantar.

Sayed juga menyatakan tak setuju jika alasan pemangkasan ini adalah untuk dana kompensasi BBM. "Kebutuhan untuk BLSM itu kan sebenarnya tergantung lifting, tergantung kenaikan BBM, katanya dengan kenaikan harga BBM penghematan bisa sampai Rp 40 triliun. Kebutuhan untuk kompensasi ini Rp 30 triliun, jadi ada sisa Rp 10 triliun," ujarnya.

Sayed juga tak bisa menerima jika alasan pemangkasan adalah untuk menahan agar defisit anggaran tak jebol. "Untuk defisit itu peningkatan penerimaan negara, bagaimana dengan peran SKK migas dan lain-lain," ucapnya.

Anggota Komisi VIII dari Fraksi Demokrat, Muhammad Baghowi menambahkan, seharusnya anggaran di Kementerian mitranya ditambah, salah satunya di Kementerian Agama. Ia menyoroti penambahan anggaran di Kementerian Agama sekitar Rp 1,4 triliun yang rencananya dialokasikan untuk program BOS dan beasiswa bidik misi. Menurutnya, Kementerian Agama seharusnya mendapat tambahan anggaran untuk membayar utang gaji dan tunjangan profesi guru senilai kira-kira Rp 2,5 triliun. "Kenapa uang ini (Rp 1,4 triliun) tidak untuk bayar utang gaji," katanya. "Masa negara punya hutang ke rakyat."

MARTHA THERTINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua DPRD DKI: Ide Skybridge Tanah Abang Ada Sejak Zaman Ahok

15 November 2018

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu dengan Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, 20 April 2017. Humas Pemprov DKI
Ketua DPRD DKI: Ide Skybridge Tanah Abang Ada Sejak Zaman Ahok

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan ide proyek skybridge di Tanah Abang sudah ada sejak zaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.


Haji Lulung, Melambung dari Pemulung Tanah Abang Sampai Caleg RI

4 Oktober 2018

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Lulung Lungana saat menghadiri Coffe morning di rumah Ketua DPRD DKI Jakarta, Menteng, Jakarta, 6 November 2017. Tempo/Ilham Fikri
Haji Lulung, Melambung dari Pemulung Tanah Abang Sampai Caleg RI

Haji Lulung berhenti dari jabatannya sebagai anggota DPRD DKI, untuk selanjutnya penguasa Tanah Abang itu mencadi caleg RI.


DPRD Tetapkan Pasal Pengunduran Diri Ahok di Rapat Bamus DKI

30 Mei 2017

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selaku terdakwa kasus penistaan agama menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, 9 Mei 2017. REUTERS/Bay Ismoyo/Pool
DPRD Tetapkan Pasal Pengunduran Diri Ahok di Rapat Bamus DKI

Badan Musyawarah DKI beserta pihak eksekutif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepakat akan menggelar rapat paripurna soal pengunduran diri Ahok.


DPRD Umumkan Pengunduran Diri Ahok di Rapat Badan Musyawarah  

30 Mei 2017

(Ki-ka) Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik, Plt. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono, Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana, Kepala Bappeda DKI Tuty Kusumawaty dalam rapat koordinasi di Balai Kota DKI, 26 Mei 2017. Tempo/Friski Riana
DPRD Umumkan Pengunduran Diri Ahok di Rapat Badan Musyawarah  

Secara khusus, rapat diagendakan untuk mengumumkan pengunduran diri Ahok dari jabatan Gubernur DKI.


Lulung Minta Ahok Tak Giring Anies Berseberangan dengan DPRD  

22 April 2017

Haji Lulung berpose dengan seekor sapi yang dipersiapkan untuk syukuran kemenangan Anies-Sandi. Jalan Fahrudin, Jakarta Pusat, 22 April 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Lulung Minta Ahok Tak Giring Anies Berseberangan dengan DPRD  

Menurut Lulung, akan lebih baik jika terjalin komunikasi intensif, yaitu melibatkan semua tokoh masyarakat, lintas agama, dan pemangku kepentingan.


Beda Ahok dan Soni Saat Hadapi DPRD. Soni: Jangan Kenceng

1 Maret 2017

Ketua Dewan Syariah WilayahPKSDKI Jakarta AbdurrahmanSuhaimi (tengah) menemui perwakilan kelompok Badan Koordinasi Penanggulangan Penodaan Agama (Bakorppa) untuk menyampaikan keberatannya soal ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama aau Ahok soal surat Al-Maidah ayat 51 di Gedung DPRD, 7 Oktober 2016. TEMPO/Larissa
Beda Ahok dan Soni Saat Hadapi DPRD. Soni: Jangan Kenceng

Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono alias Soni, memilih melobi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ketika menyusun APBD.


Cyrus Enggan Komentari Kabar Aliran Rp 30 M untuk Teman Ahok  

16 Juni 2016

Ki-Ka:  CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi, Moderator Qaris Tajudin dan Redaktur desk Metro Tempo, Bagja Hidayat dalam acara #DiskusiRuangTengah di Kantor Tempo, Jakarta, 2 Juni 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Cyrus Enggan Komentari Kabar Aliran Rp 30 M untuk Teman Ahok  

Direktur Utama Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat tak mau menanggapi soal uang Rp 30 miliar dan modal awal Teman Ahok Rp 500 juta.


Dipanggil DPRD, Ahok: Dewan Ini Pengacara atau Penyalur Jasa  

24 Mei 2016

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kanan) menyerahkan RAPBD DKI Jakarta 2016 kepada Ketua DPRD DKI JakartaPrasetyo Edi Marsudi di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, 17 Desember 2015. TEMPO/Ghoida Rahmah
Dipanggil DPRD, Ahok: Dewan Ini Pengacara atau Penyalur Jasa  

"Kalau DPRD panggil, kami pasti datang. Cuma lucu saja. DPRD seharusnya mendukung saya membebani pengembang untuk bangun DKI," kata Ahok.


Lulung Serang Ahok Bela Rustam: Maksudnya Apa Nantang Gitu  

3 Mei 2016

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok beri selamat kepada Wakil Ketua DPRD terpilih Lulung Lunggana di Jakarta, 26 September 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
Lulung Serang Ahok Bela Rustam: Maksudnya Apa Nantang Gitu  

Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana atau Lulung mengomentari Gubernur DKI Jakarta yang menantang PNS untuk mengundurkan diri dari jabatannya.


Ini Isi Video Pegawai BPK yang Tantang Ahok Duel  

16 April 2016

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok setibanya di Gedung KPK, Jakarta, 12 April 2016. Kedatangan Ahok tersebut untuk dimintai keterangannya terkait penyelidikan dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Ini Isi Video Pegawai BPK yang Tantang Ahok Duel  

Imam Supriadi meminta Ahok berhenti berkoar-koar tentang atasannya, Ketua BPK Harry Azhar Azis.