TEMPO.CO, Depok - Penumpang di stasiun Depok Lama mengeluhkan sistem pelayanan eletronik ticketing yang mulai diberlakukan pada 1 Juni 2013. Soalnya, selain membuat antrian panjang, gate di stasiun tersebut terkadang macet dan tak bisa membaca kartu penumpang.
"Parah pokoknya, tidak seperti tiket kertas yang tinggal kasih saja," kata salah seorang penumpang di stasiun tersebut, Irwan Hambali, 40 tahun, Selasa, 4 Juni 2013.
Menurut lelaki yang baru bertolak dari stasiun Cikini ini, gate keluar stasiun Depok Lama kerap macet pada saat penumpang padat. Hal itu membuat aktifitas yang sebelumnya lancar menjadi macet. Penerapan e-ticketing juga kerap membuat para penumpang jengkel karena pasti ujungnya marah-marah. "Mesin keluarnya enggak bisa baca, akhirnya kita kasih saja petugas," kata dia.
Selain itu, kata pekerja proyek ini, banyak penumpang kereta yang gagap teknologi. Orang tua yang dari dulu tak pernah mengenal sistem IT kebanyak bingung. Menurut dia, persiapan penerpatan e-ticketing itu tak bisa dilakukan hanya beberapa bulan saja. "Harus dibiasakan dulu, kasihan mereka yang tidak mengerti," kata warga Ratu Jaya, Depok ini.
Pantauan Tempo, masih banyak penumpang yang kebingungan ketika menempelkan kartu di `gate` masuk, maupun saat keluar `gate`. Kebanyakan yang bingung adalah wanita paruh baya yang berusia di atas 40 tahun. Hal itu membuat petugas di gate tak bersedia mengarahkan mereka.
Stasiun Depok Lama memasang delapan gate di pintu masuk utama stasiun tersebut, tepatnya di depan loket lama yang sudah tak difungsikan. Sementara, loket baru untuk e-ticketing dibuat tepat depan gapura bertuliskan Stasiun Depok Baru dari jalan Kartini.
Penumpang lainnya, Solihin, 35 tahun, mengaku sistem baru itu sangat menyusahkan. Beberapa kali telah mencoba gate itu, namun yang didapat hanya makan hati. "Saya kalau berangkat pagi makan hati, menumpuk di situ," katanya sambil menunjuk gate. Selain mengantri di depan gate, mereka juga mengantri di depan loket pembelian tiket. "Loket juga sangat lambat," kata dia.
Solihin yang baru balik dari stasiun Jakarta Kota mengatakan, PT Kereta Api Indonesia seharusnya mengkaji lagi untuk menerapkan tiket eletronik itu. "Lebih banyak masalahnya, apanya yang dibilang kenyamanan."
Petugas di gate stasiun Depok Lama, Sahman mengakui adanya kocar-kacir penumpang pada pagi dan sore hari. Selain itu, banyak penumpang tidak sabaran dan marah-marah. "Kadang-kadang ada yang teriak-teriak lama," katanya. Beruntung, kata dia, eletronik ticketing itu belum diaktifkan seluruhnya. "Untung sekarang belum diaktifin semuanya, jadi masih agak lenggang."
ILHAM TIRTA
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah
Berita lainnya:
9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan
3 Menteri Terbaik Ini Bukan dari Parpol
Pendukung Award untuk SBY Mengaku Dibayar US$ 100