TEMPO.CO, Nusa Dua - Kredit Usaha Menengah Kecil dan Mikro dan kredit infrastruktur banyak yang belum terserap. Wakil Direktur Bank Mandiri Riswinandi mengatakan Bank Mandiri mengalokasikan Rp 64 triliun untuk kredit infrastruktur jalan tol, telekomunikasi, minyak dan gas.
Namun penyerapannya masih rendah. “Dari Rp 8,4 triliun yang dialokasikan baru Rp 3,3 triliun yang disalurkan,” kata Riswinandi dalam sesi kedua Pertemuan Puncak Forum Pemred di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis, 13 Juni 2013.
Hal ini, kata dia, terkait dengan ketersediaan lahan yang harus dibebaskan. “Investasi masih belum optimal,” katanya, Namun, kata dia, tren penyaluran kredit infrastruktur tetap bertumbuh 18 persen selama 3 tahun terakhir.
“Perbankan dalam negeri dan nasional paling aktif mendorong infrastruktur,” kata Riswinandi. Dia juga mengatakan pertumbuhan kredit UMKM Bank Mandiri tumbuh 16 persen selama 3 tahun terakhir.
Sementara itu, Direktur Bisnis UMKM PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Djarot Kusumayakti mengatakan berkembangnya UMKM seharusnya tidak hanya didorong oleh sektor perbankan. “Ada enam akses yang harus dikuasai,” kata Djarot.
Akses yang dia maksud antara lain standardisasi produk, kualitas SDM, manjemen dan teknologi informasi. “Sekarang ini, sepatu cibaduyut kadang pas, kadang tak enak,” kata Djarot memberikan contoh. Enam akses itu, kata Djarot, diberikan BRI kepada pengusaha UMKM. “Ini motif sosial kami untuk membagi dan menyeimbangkan,” katanya.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Topik Terhangat:
Produk Baru Apple| Mucikari SMP| Taufiq Kiemas| Priyo Budi Santoso| Rusuh KJRI Jeddah
Berita Lainnya:
Kata Fahri, Istana 'Tendang' PKS dari Koalisi
Tensi Darah Dicek, Kening Jokowi Berkerut
Polisi Ambil Visum Mucikari SMP
Skandal Seks Guncang Kemlu AS
5 Pujian untuk "Man of Steel"
Suswono Tak Pusing PKS Dikeluarkan dari Koalisi