TEMPO.CO, Jakarta -Ayah satpam Nucky Nugraha, korban penembakan oleh polisi, Muryanto, 63 tahun, mengenal baik Briptu Priya Yustianto. Polisi penembak anaknya itu berteman baik dengan korban.
"Dia (polisi penembak) sering ke sini (rumah) kok,” kata Muryanto di Semarang, Sabtu, 15 Juni 2013. “Sama keluarga kami juga kenal baik."
Priya, polisi dari satuan Dalmas Kepolisian Resor Kota Besar Semarang diduga menembakkan senjatanya sebanyak tiga kali. Tembakan pertama dan kedua mengarah pada dua teman Nucky. Namun, peluru kosong. Pada tembakan ketiga peluru baru terlontar. (Baca: Polisi Penembak Satpam Arahkan Senjata ke 2 Teman)
Nucky, warga Jalan Lamper Mijen, Semarang Selatan, Semarang, Jawa Tengah, pun tertembak di kepala. Dia tewas setelah sempat dirawat di RS Kariadi, Semarang. “Saat itu keduanya sedang menginap di mess di kantor perusahaan,” kata Kepala Polres Kota Besar Semarang, Komisaris Besar Elan Subilan, Sabtu, 15 Juni 2013. (Baca:Polisi Penembak Satpam Diduga Bermain 'Roullete')
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Dwi Priyatno menilai peristiwa itu sebagai kelalaian Priya. (baca:Polisi Tembak Satpam, Kapolda Minta Maaf). Seharusnya, setelah berdinas pistol dikembalikan ke Markas Polres Kota Besar. Namum sejak Jumat 14 Juni 2013 malam, Priya menginap di kantor PT TAG. Dwi belum menjelaskan secara detail sanksi untuk Priya. (Lalai, Polisi Tembak Mati Satpam)
ROFIUDDIN
Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Barcelona Izinkan Fabregas Hengkang
MU Kejar Lewandowski
Cassano Tidak Tertarik Hengkang dari Inter