TEMPO.CO , Lamongan:Mantan aktivis Afghanistan dan Moro, Ali Fauzi,43 tahun menyatakan kalau benar pelaku bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resor Poso pada 3 Juni 2013 lalu adalah Zainul Arifin, dia tak mengenalnya.
Sebelumnya beredar kabar bahwa pelaku bom bunuh diri itu adalah Zainul Arifin, seorang warga Lamongan. (Baca: Polisi Lamongan Tunggu Hasil DNA Keluarga Nelayan).
Ali Fauzi yang berasal dari Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan ini mengira Zainul pernah sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Paciran.
Jika yang bersangkutan pernah menekuni merakit bom dan sejenisnya, sedikit banyak tentu dirinya mengenalnya. Misalnya, selepas sekolah di Paciran itu, apakah dia pernah masuk di dunia kepelatihan, seperti belajar beladiri, latihan perang dan seterusnya.
Paling tidak, berhubungan dengan beberapa orang teman-teman senior, seangkatannya atau murid-muridnya ketika menjadi aktivis di Afghanistan, Moro, Ambon dan sebagainya.
Sebab di Negeri ini, masih banyak anak-anak muda, atau yang seumuran dan seangkatannya, punya kepandaian merakit bom dan sebagainya. Dan mereka ini menyebar di Tanah Air. “Tapi, siapa Zainul Arifin, saya gak kenal,” imbuhnya.
Sementara itu Juru Bicara Kepolisian Resor Lamongan Ajun Komisaris Polisi Umar Dami mengatakan, bahwa, untuk memastikan apakah itu Zainul Arifin, mesti harus menunggu hasil tes DNA. Biasanya, hasil test DNA baru muncul sekitar 15 hari. Kemudian, setelah itu, pengumuman langsung dikeluarkan pihak Markas Besar Polri di Jakarta. “Tunggu 15 hari lagi,” tegasnya pada Tempo Senin 17 Juni 2013.
SUJATMIKO
Topik terhangat:
Rusuh KJRI Jeddah | Koalisi dan PKS | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Edisi Khusus HUT Jakarta
Dosen UI Pengkritik Korupsi Jadi Tersangka
Aktris Ully Artha Meninggal Dunia
Alasan Jakarta Semakin Macet