TEMPO.CO, Jakarta--Rasa kacangnya sangat gurih dan empuk. Kuahnya manis dan mengenyangkan. Sekali meminumnya, dijamin ketagihan.
Itulah ungkapan seorang pengunjung,Agung (26),warga Kota Magelang saat menikmati wedang kacang khas jalan Panjang Magelang,Jumat malam 8 Maret 2013. Agung yang telah menjadi pelanggan wedang kacang selama belasan tahun mengaku bahwa wedang kacang Magelang tiada bandingnya.
Wedang (minuman) kacang, begitulah namanya. Wedang kacang merupakan campuran dari kacang tanah, gula merah,gula pasir,dan ketan. Kacang tanahnya pun tak sembarangan. Kacangnya asli dari Borobudur dan rasanya manis.
Agustin(55) sebagai pemilik mengaku menjual wedang kacang sejak 22 Maret 1982. Warung minumnya ini adalah peninggalan orangtuanya,yang buka pertama kali di Purworejo.
Agustin menceritakan bahwa wedang kacang ini merupakan satu-satunya di Magelang. Setiap hari kecuali hari Kamis,dari jam 17.30WIB hingga selesai,warungnya selalu dipenuhi pengunjung baik dari dalam maupun luar kota.
"Jam tutup tidak mesti. Karena pengunjung juga tidak terduga. Rata-rata per hari bisa mencapai ratusan," katanya.
Tentang proses pembuatan wedang kacang sendiri,Agustin harus merebus kacang lokalnya hingga 24 jam. Lamanya perebusan supaya melebur dan mendapatkan kacang yang empuk, gurih, dan berwarna merah pupus. Sedangkan ketan sebagai campurannya, tiap harinya ia menggunakan 6 kilogram.
Keunggulan wedang kacangnya bagus untuk kesehatan. Selain menghangatkan, wedang ini tidak menggunakan kuah santan sehingga aman dari kolestrol.
Tak hanya wedang kacang,ada juga wedang ronde yang menjadi khasnya. Wedang ronde ini bisa disajikan menggunakan es atau tidak. Kalau menggunakan es, akan diberi tambahan perasan buah jeruk yang menghasilkan rasa asem. "Ada juga kolak untuk menambah variasi minuman," ujarnya.
Di warungnya,ada pula hidangan khas. Sate pisang yang dibalut hongkue dengan rasanya yang manis,gurih,dan mengenyangkan. Ada pula lunpia dan tahu goreng jumbo yang tidak kalah enaknya.
Pengunjung pun juga dimanjakan dengan makanan besar bakso,bakmi goreng,dan nasi goreng.
Harganya cukup terjangkau. Segala jenis minuman termasuk wedang kacang seharga Rp 5.000,-, sate pisang seharga Rp3.500,- lunpia dan tahu seharga Rp3.000,-, bakso Rp 5.000,-, nasi goreng dan bakmi seharga Rp 10.000,-.
OLIVIA LEWI PRAMESTI
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Kampung Durian di Lereng Merbabu
Kekayaan Budaya di Festival Kuliner Aceh 2013
Lebih Dekat dengan Satwa Dunia di Secret Zoo Batu
Kenali Malang Lewat Museum Malang Tempo Doeloe