Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obesitas Bisa Bikin Budek

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Obesitas atau kelebihan berat badan sudah lama dituduh sebagai pemicu berbagai penyakit seperti jantung, kencing manis, dan lain sebagainya. Namun ternyata, obesitas juga meningkatkan risiko gangguan pendengaran.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Profesor Anil Lalwani bersama rekan-rekan dari Department of Otolaryngology/Head & Neck Surgery di Columbia University Medical Center, menyatakan bahwa remaja obesitas lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran dibandingkan dengan remaja yang memiliki berat badan normal. Mereka berspekulasi bahwa obesitas dapat langsung atau tidak langsung menyebabkan gangguan pendengaran. Studi ini menganalisis data dari hampir 1.500 remaja dari National Health and Nutrition Examination.

National Center for Health Statistics of the Centers for Disease Control and Prevention melakukan survei pada remaja berusia antara 12-19 tahun yang dilakukan pada 2005-2006. Para remaja ini diwawancarai di rumah mereka, dengan mempertimbangkan riwayat kesehatan saat itu, riwayat kesehatan keluarga, penggunaan obat dan rokok, faktor sosial ekonomi dan demografi serta sejarah terpapar dengan suara bising.

Penelitian menemukan bahwa obesitas pada remaja dikaitkan dengan gangguan pendengaran sensorineural di semua frekuensi. Gangguan pendengaran sensorineural ini disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel rambut telinga bagian dalam. Dari penelitian sebelumnya menemukan bahwa 80 persen remaja dengan gangguan pendengaran tidak menyadari mengalami hal tersebut.

Telinga manusia normal mampu mendengar suara dengan kisaran frekuensi 20-20.000 Hz. Kehilangan pendengaran paling banyak terdapat pada frekuensi rendah, ketika seseorang tidak dapat mendengar pada frekuensi di bawah 2000 Hz. Hal ini terjadi pada remaja dengan obesitas 15 persen dan 8 persen pada remaja non obesitas. Remaja yang kehilangan pendengaran pada frekuensi rendah, kebanyakan dari mereka masih bisa mengerti ucapan orang lain dengan baik tetapi memiliki kesulitan mendengar saat berkumpul atau di tempat yang bising.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh karena itu, menurut Dr Lalwani, gangguan pendengaran harus ditambahkan kedaftar efek negatif akibat dari obesitas yang mampu mempengaruhi kesehatan anak maupun orang dewasa, sehingga hal ini dapat mendorong setiap orang untuk menghindari dan mengurangi berat badan yang berlebihan.

Selain itu, Lalwani menyampaikan bahwa remaja dengan obesitas harus menjalani pemeriksaan pendengaran secara teratur. Hal ini dapat menghindari masalah gangguan pendengaran yang lebih serius yang berakibat buruk pada kognitif dan perilaku seseorang.

DAILYMAIL.COM|HARTOP
Baca Juga:

Goh Cok Tong: Anak Singapura 'Tercekik' 

10 Militan Islam Bangladesh Dihukum Mati

Harimau Sumatera Hadiri Resepsi Pernikahan

Kabut Asap, Sekolah di Malaysia Tutup

Monorel di Sydney Akan Ditutup


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak

26 Januari 2019

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak

Para peneliti menemukan alasan berat badan seseorang tidak bertambah meski makan sesuka hatinya.


10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian

17 September 2017

Ilustrasi lemon. Shutterstock
10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian

Sejak dulu, lemon memang dikenal sangat kaya akan vitamin C dan zat gizi lain.


Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan

14 September 2017

Ilustrasi alpukat. Shutterstock
Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan

Sebuah penelitian menegaskan pentingnya makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh buat kesehatan kognitif.


Pasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman

19 Juli 2017

sxc.hu
Pasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman

Kesalahan saat memakai kondom ketika berhubungan intim bisa menyebabkan kehamilan tak diinginkan akibat kondom bocor atau tertinggal di lubang vagina.


Menghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai

19 Juli 2017

Ilustrasi diet. shutterstock.com
Menghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai

Banyak orang yang malas mengkonsumsi karbohidrat karena takut gemuk padahal hal itu salah.


Olahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen

19 Juli 2017

Ilustrasi olahraga berlebihan. shutterstock.com
Olahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen

Menurut seorang pakar kesehatan, berolahraga berlebihan ternyata berdampak buruk bagi kulit yang cepat menua.


Tipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia

12 Juli 2017

lifedynamix.com
Tipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia

Pakar neurologi mengatakan ada tipe orang yang tak mudah mengalami insomnia dan gangguan tidur lainnya.


Unduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia

24 Juni 2017

lifedynamix.com
Unduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia

Kini, terdapat ratusan aplikasi yang didesain khusus untuk dapat membantu para penderita insomnia.


Kolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya  

21 Juni 2017

Ilustrasi pria ke dokter. Raleighmedicalgroup.com
Kolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya  

Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, perlemakan hati, dan kerusakan pankreas.


Gingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat

16 Juni 2017

Gingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat

Berdasarkan penelitian, manfaat ginkgo biloba antara lain meningkatan fungsi kognitif, mood positif, energi, dan memori.