TEMPO.CO, London--Atmosfer planet Mars boleh jadi kaya akan oksigen pada 4 miliar tahun lalu, jauh sebelum udara bumi dipenuhi oleh berbagai macam gas. Inilah dugaan yang diajukan oleh peneliti yang melaporkan hasil studinya dalam jurnal Nature. Dalam laporan itu diuraikan bagaimana perbedaan antara meteorit maupun bebatuan Mars yang diperiksa oleh robot penjelajah.
Dr Bernard Wood mengatakan bahwa gagasan ini cocok dengan gambar sebuah planet yang dulunya hangat, basah dan kemungkinan bisa dihuni. Tetapi para ilmuwan lainnya skeptis akan pendapat itu. Ia berpendapat bahwa bangkitnya oksigen di bumi kemungkinan dimediasi oleh kehidupan. Sementara oksigen di Mars bisa diproduksi melalui proses kimia membelahnya air.
Profesor Wood dan rekan-rekannya di Oxford University melihat komposisi kimia dari meteorit Mars yang ditemukan di bumi serta data dari NASA Spirit Rover yang meneliti batuan permukaan di kawah Guser, Mars. Keduanya adalah batuan beku vulkanik yang menunjukkan perbedaan unsur geokimia utama. Misalnya, batu dari kawah Gusev ternyata lima kali lebih kaya nikel dibandingkan meteorit yang ditemukan di bumi.
Dr Wood, James Tuff dan Jon Wade dari Oxford menduga bahwa pada awal sejarahnya permukaan Mars menjadi teroksidasi. Batuan permukaan kemudian tertarik ke dalam interior dangkal dan didaur ulang kembali ke permukaan saat letusan gunung berapi pada 4 miliar tahun lalu. Sebaliknya, meteorit adalah batuan vulkanik yang jauh lebih muda.
"Saya tidak menangkap kesimpulan bahwa hasil mereka menyiratkan suasana yang kaya oksigen di awal kehidupan Mars," kata Dr Francis McCubbin dari University of New Mexico yang tidak terlibat dalam studi ini. Menurutnya, ia lebih setuju dengan kesimpulan menyeluruh bahwa terdapat reaksi reduksi oksidasi (redoks) yang substansial di Mars. Ini berpotensi sangat penting bagi kelayakhunian Mars karena beberapa organisme dapat memanfaatkan reaksi redoks ini untuk digunakan sebagai sumber makanan.
Profesor Wood menjelaskan bahwa oksidasi adalah yang memberi warna khas pada planet Mars. Ada kemungkinan bhawa planet ini hangat, basah dan berkarat pada miliaran tahun sebelum atmosfer bumi menjadi kaya oksigen. "Cara utama yang diharapkan untuk mendapatkan oksigen adalah melalui fotolisis air. Yaitu uap air di atmosfer Mars berinteraksi dengan radiasi matahari sehingga memecah molekulnya membentuk hidrogen dan oksigen," katanya.
Sebagian besar hidrogen dan oksigen bergabung kembali menjadi air. Tetapi sebagian kecil hidrogen cukup energik untuk melarikan diri dari planet merah ini. Sejumlah kecil hidrogen hilang meninggalkan oksigen. "Gravitasi Mars hanya sepertiga dari bumi, maka hidrogen akan kehilangan lebih mudah. Sehingga oksigen dapat ditingkatkan di Mars," kata Profesor Wood.
BBC | ISMI WAHID
Terhangat:
HUT Jakarta | Ribut Kabut Asap | Koalisi dan PKS | Demo BBM
Baca juga:
Tepuk Tangan Itu Menular
Facebook Luncurkan Fitur Komentar Foto
Isu Penyadapan, Pesaing Google Panen
Supermoon Terbesar Akan Muncul 23 Juni