TEMPO.CO, Jakarta - Berlanjutnya tekanan jual di bursa regional menyebabkan indeks kembali terkoreksi tajam.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kembali melemah 114,62 poin (2,48 persen) ke level 4.515,37. IHSG sempat terjun bebas ke level terendahnya 4.474 dan mengejar ketertinggalannya di sesi II setelah bursa Nikkei mencatat rebound.
Analis dari PT Lautandhana Securindo, Widhi Indratmo Nugroho, mengatakan pasar masih merespons negatif kebijakan bank sentral Amerika (the Fed) yang akan menghentikan stimulusnya. "Investor asing memilih untuk melepas sahamnya."
Pada perdagangan kemarin, angka penjualan bersih investor asing mencapai Rp 2,26 triliun. Dari pasar obligasi, data Kementerian Keuangan menyebutkan hingga 18 Juni asing telah melepas surat obligasi Indonesia sebanyak Rp 17,3 triliun. Tekanan jual akibat dihentikannya stimulus the Fed diprediksi akan berlanjut.
Saham-saham blue chip menjadi sasaran aksi jual investor asing. Saham Telkom Indonesia menyusut 5,2 persen dengan volume Rp 403 miliar, kemudian Astra Internasional turun 3,8 persen dengan volume Rp 259 miliar, dan saham Bank BRI turun 2,7 persen dengan volume Rp 335 miliar.
Di sisi lain, koreksi tajam indeks juga dipicu kekecewaan pasar atas data manufaktur Cina menuju level terendah dalam 9 bulan terakhir, yakni level 48,3 persen. "Melambatnya ekonomi Cina meningkatkan kecemasan pasar sehingga investor ramai-ramai melakukan sell off," ujar Albertus.
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 6,8 miliar lembar senilai Rp 9,6 triliun dengan frekuensi 209,8 ribu kali transaksi. Sebanyak 70 saham menguat, 196 saham turun, dan 80 tak berubah. Asing mencatat penjualan bersih Rp 2,3 triliun.
PDAT | MEGEL JEKSON | M. AZHAR
Terhangat:
Evaluasi Jokowi | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca Juga:
Malam Ini Pengumuman Harga BBM Bersubsidi Naik
Kenaikan Harga BBM Diumumkan Jumat
Ulang Tahun, Jokowi Banjir Pesan di Twitter
Aceng Fikri Masih Pakai Fasilitas Mobil Bupati