TEMPO.CO, Makassar - Kondisi lahan yang tidak bagus serta hama penyakit menyebabkan produksi kakao di Sulawesi Selatan anjlok. Menurut dosen Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Universitas Hasanuddin Ade Rosmana, hama utama yang menyerang kakao saat ini adalah penggerek buah. Selain itu sebagian besar tanaman kakao juga terkena penyakit buah busuk dan mati ranting. Akibatnya produksi buah kakao turun 25 sampai dengan 75 persen. "Sampai saat ini obatnya belum ada," katanya, Kamis, 27 Juni 2016.
Untuk menyelesaikan persoalan hama dan penyakit kakao ini, akademisi Indonesia melakukan penelitian guna menemukan metode baru pembasmi hama dan penyakit kakao. Penelitian juga berkerjasama dengan sejumlah negara seperti Amerika, Australisa, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Inggris. "Untuk sementara kami sarankan agar petani mengelola sisa tanaman untuk dijadikan pupuk organik. Sebab untuk membeli pupuk non organik pasti mahal," kata Ade.
Saat ini Sulawesi Selatan adalah salah satu pemasok terbesar kakao nasional. 60 persen produksi kakao Indonesia berasal dari Sulawesi Selatan. Dan semua kakao dikelola langsung oleh petani.
Kepala Dinas Perkebunan Sulawesi Selatan Burhanuddin Mustafa mengatakan, sejak tahun 2011 hingga tahun 2012 memang telah terjadi penurunan produksi kakao di Sulawesi Selatan. Dari 196 ribu ton menjadi 170 ribu ton. "Tapi bukan karena hama dan penyakit. Hujan yang turun berkepanjangan di Sulawesi Selatan," kata dia.
Menurut Burhanuddin, saat ini luas lahan kakao Sulawesi Selatan 270 ribu hektar, dengan tambahan tahun ini 850 hektar. Untuk meningkatkan produktivitas, pemerintah membuat gerakan nasional peremajaan, sambung samping, dan intensifikasi menggunakan pupuk dan pestisida. "Dengan dana APBD, Pemerintah juga telah mengganti bibit petani dengan bibit yang lebih tahan penyakit," kata Burhanuddin.
MUHAMMAD YUNUS
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita Lain:
Fahri Hamzah: Penggeledahan KPK ke BI Terlambat
Jokowi: Kenaikan Tarif Transjakarta Batal
Ada Keranda Mayat di Sidang Kopassus
Ini Dia Bintang Iklan Dadakan
SBY: Berita Asap Media Singapura Berlebihan