Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Usia Muda Rawan Tekanan Mental

Editor

Yuliawati

image-gnews
Steadyhealth.com
Steadyhealth.com
Iklan

TEMPO.CO, Kendari - Ketua Ikatan Bidan Indonesia provinsi Sulawesi Tenggara, Janita, menyatakan pernikahan dibawah umur rawan menimbulkan masalah. Bukan cuma masalah kesehatan secara fisik, namun juga mental. Terutama mental ibu dan anak.

"Perempuan usia dibawah 20 tahun secara psikologi belum siap mengalami fase melahirkan dan menyusui," kata Janita kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam Seminar Layanan KB di Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis, 27 Juni 2013.

Sebagai contoh, calon ibu muda ini bakal merasakan sakit saat melahirkan. Bagi yang belum tertata mentalnya, mereka bisa emosi hingga mengamuk saat proses melahirkan. Parahnya, ada ibu muda yang benci dengan kehamilan dia.

Usai melahirkan, stres ibu muda ini belum juga rampung. Banyak di antara mereka yang belum siap menyusui dan merawat anak. Fatal, ibu muda bisa menelantarkan anak. "Bagaimana nasib anak-anak kita nantinya, karena merawat anak itu bukan cuma kesehatan fisik tapi mental juga," kata dia.

Resiko terparah dari pernikahan dini, yakni kematian anak atau ibu. Selama 25 tahun bekerja sebagai bidan di Rumah Sakit Pusat Provinsi Sulawesi Tenggara, Janita pernah beberapa kali menemui ibu muda yang meninggal saat melahirkan. Karena resiko ibu usia dibawah 20 tahun meninggal akibat keracunan sangat tinggi. "Jadi banyak yang keracunan hingga kejang, ada juga yang keracunan sampai tekanan darah tinggi."

Meski begitu, Janita tak tahu angka persentase jumlah pernikahan usia muda di provinsinya. Dia hanya tahu faktor sosial budaya dan ekonomi jadi penyebab utama nikah muda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk faktor sosial budaya, banyak masyarakat Sulawesi Tenggara yang menganggap usia perempuan di antara 14-20 tahun sudah wajar menikah. Sementara untuk faktor ekonomi banyak disumbang orangtua yang tak mampu lagi menanggung finansial anak mereka, terutama perempuan.

INDRA WIJAYA


Topik terhangat:


Ribut Kabut Asap
| PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM

Bisnis Terpopuler
Bumi Plc Minta Rosan Ganti Aset Berau Rp 1,71 T

Arus Mudik, Simpang Gentong Akan Dioptimalkan

Pemilik SCTV Akan Akuisisi 2 Perusahaan Tahun Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

20 jam lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

7 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

9 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

17 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

20 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

20 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

21 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

22 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

25 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

35 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.