TEMPO.CO, Kairo - Sampai pemilu terselenggara, Mesir akan dipimpin oleh kepala pemerintahan interim. Ketua Mahkamah Konstitusi, Adli Mansour, akan dilantik sebagai kepala negara sementara hari ini.
Menolak disebut melakukan kudeta, militer Mesir melengserkan Presiden Mohamed Mursi dan menjadikan tokoh Ikhwanul Muslimin ini tahanan rumah. Berbarengan dengan itu, mereka mengungkapkan detil rencana untuk mengembalikan Mesir ke jalur demokrasi.
Adli Mansour lahir pada 23 Desember 1945. Dia lulusan fakultas hukum Universitas Kairo pada 1967, sebelum meraih gelar master tahun 1969.
Mansour memulai kariernya di Departemen Kehakiman tahun 1970 hingga duduk sebagai wakul ketua Mahkamah Agung tahun 1992, sebelum kahirnya dipromosikan sebagai wakil pertama ketua Mahkamah Konstitusi. Dia di angkat menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi pada 1 Juli dengan persetujuan Dewan yang juga menyetujui Mursi menjadi presiden.
Presiden Mesir Mohammad Mursi ditahan di sebuah fasilitas militer bersama dengan para pembantu utamanya setelah Angkatan Bersenjata Mesir mengumumkan penggulingannya, kata seorang anggota senior Ikhwanul Muslimin, Kamis, 4 Juli 2013.
"Mursi dan seluruh tim kepresidenan berada dalam tahanan rumah di Klab Garda Republik Kepresidenan," kata Gehad El-Haddad, seorang putera satu pembantu tinggi Mursi, kepada AFP.
Ayah Haddad, Essam El-Haddad, yang dipandang sebagai tangan kanan Mursi, termasuk di antara yang ditahan, tambah dia.
Juru bicara militer tidak menanggapi permintaan untuk konfirmasi penahanan Mursi, dan belum segera jelas apakah presiden yang digulingkan itu kemudian akan diperbolehkan meninggalkan tempat tersebut.
REUTERS | TRIP B
Berita terkait:
Jawab Penolakan Mursi, Tentara Siap Mati
Presiden Mesir Digulingkan, Rakyat Berpesta
Empat Alasan Presiden Mesir Digulingkan
Protes, Aktivis Ini Bertelanjang Dada di Masjid