TEMPO.CO , Jakarta:Humas daerah Operasi 1 PT KAI, Sukendar Mulya mengatakan ada sekitr 80.000 kartu multi trip untuk Commuter Line yang sudah terjual selama pelaksanaan tarif progresif sejak 1 Juli 2013. PT KAI menargetkan seluruh pelanggan kereta nantinya menggunakan kartu multi trip agar tak berlama-lama antre setiap akan naik kereta.
Penjualan kartu multi trip itu, kata dia, sudah terlihat mampu memecah antrean di gerbang masuk. "Saya sudah cek di jam sibuk di pagi hari dan sore hari, sekarang antreannya sudah mulai terurai," kata Sukendar di kantornya di Stasiun Kota, Jumat, 5 Juli 2013.
Antrean di gate disebabkan pengguna kereta yang masih belum terbiasa menggunakan gerbang elektronik. Masih ada yang memaksa masuk meski gerbang belum terbuka atau salah antre. "Memang membutuhkan pembiasaan, saya optimistis setelah lebaran atau paling lambat akhir tahun ini sudah berjalan lancar," kata dia.
Soal perjalanan kereta yang tersendat pada awal penerapan tarif progresif, Sukendar beralasan antrean kereta. Petugas mengimbau penumpang tidak mengganjal pintu supaya tak tertutup. "Memang kami pastikan semua tertutup dan aman dulu sebelum berangkat," kata Sukendar.
Berdasarkan pantauan Tempo, perjalanan KRL memang sempat tersendat. Perjalanan dari Stasiun Bogor menuju Gondangdia yang biasanya hanya memakan waktu 1,5 jam mencapai dua jam lebih pada Kamis, 4 Juli 2013.
Namun pada hari kelima penerapan tarif progresif perjalanan berangsur lancar. "Hari ini keretanya sudah normal, saya naik jam 7 dari Bogor dan sampai Gondangdia jam 08.17," kata Ari, salah satu penumpang yang bekerja di Kebon Sirih.
Penerapan tarif progresif juga membuat sebagian penumpang kereta ekonomi berpindah ke Commuter Line. Frekuensi perjalanan kereta yang lebih banyaj membuat warga lebih memilih menggunakan Commuter Line. "Kereta ekonomi yang jam 5 sore saja kosong, masih dapat tempat duduk," kata Ari.
Penerapan tarif progresif memang membuat biaya perjalanan dengan commuter line lebih murah. Kini, perjalanan di lima stasiun pertama dikenai biaya Rp 2.000 dan setiap tiga stasiun berikutnya diberi harga Rp 500.
ANGGRITA DESYANI
Topik terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak?
Berita Terpopuler
Cara Terbaik Mengisi Baterai Smartphone
Pukat: Ungkap Hambalang, KPK Terganjal Kekuasaan
Thohir Ingin Remajakan Skuad Inter
Bentuk Gigi Tunjukkan Kepribadian
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
