TEMPO.CO, Washington - Google, Microsoft, Facebook, Twitter dan beberapa perusahaan Internet besar lainnya dikabarkan akan bekerja sama menciptakan sebuah sistem yang dapat menghalau gambar pelecehan dari web seperti dilansir Telegraph pada Jumat, 5 Juli 2013.
Kerja sama raksasa Internet itu merupakan kerja sama yang pertama dalam hal perlindungan terhadap anak. Sistem yang dibangun nantinya akan memiliki database tunggal yang menghalau gambar-gambar pelecahan anak serta kelompok pedofil yang mencoba menyebarkan berbagai foto tidak layak untuk anak secara online. Database itu akan dipegang oleh yayasan Thorn, Perlindungan Digital terhadap Anak, yang didirikan oleh aktor Ashton Kutcher dan Demi Moore.
Masing-masing perusahaan itu disebut-sebut menggunakan peranti lunak PhotoDNA-nya Microsoft untuk menciptakan tanda tangan digital atau 'hash' pada setiap gambar yang tidak senonoh. Dengan tanda itu, perusahaan dapat dengan mudah mengindentifikasi dan menghapus gambar-gambar yang dianggap tidak pantas dari situs mereka sendiri. Memang, setiap perusahaan Internet itu sudah memiliki aturan dan proses sendiri dalam hal menyingkirkan gambar-gambar tidak pantas bagi anak namun pihak perusahaan belum bisa memberikan detail yang jelas akan dasar hukum dan teknis kebijakannya itu.
Seperti yang dikutip Telegraph dari The Times, baik Facebook, Microsoft, Google, Twitter dan perusahaan Internet lainnya itu sudah bernegosiasi selama kurang lebih sembilan bulan untuk memutuskan bekerja sama dalam hal memerangi gambar-gambar tidak pantas di dunia maya. Akan tetapi, ketika The Times meminta konfirmasi, semua perusahaan tidak mau mengakui keterlibatannya dalam hal kerja sama itu. Masing-masing perusahaan berdalih bahwa mereka hanya peserta yang membantu proyek yayasan Thorn.
TELEGRAPH|HOSPITA
Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh
Berita Terpopuler:
JK Sempat Kaget Jero Wacik Jadi Menteri ESDM
Demokrat Akui Ada Kadernya Dekati Jokowi
Hasil SBMPTN Diumumkan Pukul 17.00 Hari Ini
Eggi Sudjana Lolos Calon Gubernur Jawa Timur
Rekaman Kokpit: Pilot Asiana Minta Batal Mendarat