TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ekonom memprediksi Bank Indonesia tak akan menaikkan suku bunga acuan (BI rate) dengan besaran yang terlampau tinggi. Kemungkinannya, BI rate naik 25 basis poin hari ini.
"Ada yang memprediksi 50 basis poin, tapi kami melihat instrumen yang dimiliki BI tidak hanya suku bunga, ada FasB (fasilitas simpanan BI), term deposit (penempatan berjangka), dan instrumen lainnya untuk pengendalian inflasi," kata Ekonom Standard Chartered Bank, Eric Sugandi, Kamis, 11 Juli 2013.
Baca Juga:
Hari ini Dewan Gubernur BI kembali menggelar Rapat Dewan Gubernur Bulanan. Dalam rapat bulan lalu, Dewan Gubernur menaikkan suku bunga 25 basis poin dari 5,75 persen menjadi 6 persen. Kebijakan suku bunga diklaim BI sebagai langkah preemptive terhadap inflasi dan respon terhadap pelemahan rupiah seiring dengan arus keluar modal asing mulai akhir Mei 2013.
Eric menambahkan, BI juga masih punya instrumen lain untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. "Ada swap untuk menyediakan amunisi intervensi, jadi bukan hanya Bi rate," katanya.
Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia, Ryan Kiryanto juga memperkirakan hal yang sama. "Saya kira BI masih akan menaikkan BI rate 25 basis poin menjadi 6,25 persen untuk jaga agar inflasi ke depan tidak semakin liar," katanya.
Berita Terpopuler Lainnya
Ini Alasan Kuba Terima Permintaan Suaka Snowden
Arab Saudi Penggal Kepala Pembunuh
Terpisah Benua, Anjing Ini Akhirnya Bertemu Tuannya
Venezuela Siapkan Suaka untuk Snowden
Ayesha Farooq, Pilot Perempuan Pertama di Pakistan