Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPR Sepakat Usulan Anggaran OJK Rp 2,4 Triliun

image-gnews
Mahkamah Agung (MA) resmi melantik Dewan Komisioner dan anggota Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Jumat (20/07). Dengan pelantikan tersebut, maka OJK dapat memulai tugasnya. TEMPO/Dasril Roszandi
Mahkamah Agung (MA) resmi melantik Dewan Komisioner dan anggota Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Jumat (20/07). Dengan pelantikan tersebut, maka OJK dapat memulai tugasnya. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -- Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati usulan anggaran Otoritas Jasa Keuangan sebesar Rp 2,4 triliun tahun 2014. "Ini pagu indikatif, bisa berubah dalam pagu definitif," kata Wakil Ketua Komisi Keuangan Harry Azhar Azis saat rapat dengan OJK di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 11 Juli 2013.

Pembahasan anggaran diwarnai debat panjang antara anggota Fraksi Golkar, Nusron Wahid dan Harry Azhar melawan anggota PDI Perjuangan Dolfie O.F. Palit dan Arif Budimanta. Perdebatan kedua kubu meramaikan jalannya rapat yang hanya diikuti anggota Dewan kurang dari 10 orang. Rapat ini dipimpin Harry dari Partai Golkar. Dua pimpinan lainnya yaitu Andi Rahmat dari PKS dan Andi Timo Pangerang dari Demokrat terlihat kerap keluar masuk ruang rapat.

Wakil Ketua OJK Rahmat Waluyanto mengatakan anggaran OJK masuk dalam anggaran BA99 di bawah kendali Kementerian Keuangan. Anggaran ini lazim disebut anggaran lain-lain. Nomenklatur anggaran ini kerap menampung anggaran untuk lembaga yang baru terbentuk dan belum memiliki satuan kerja.

Menurut Rahmat pembahasan usulan pagu indikatif mengacu perintah Menteri Keuangan. Sebelumnya, usulan pagu indikatif 2014 disampaikan kepada Menteri Keuangan pada 28 Februari lalu. Menteri Keuangan yang baru dijabat Chatib Basri menjawab surat OJK pada 1 Juli. Isinya usulan pagu indikatif memerlukan persetujuan DPR. Berpedoman pada surat menteri, OJK membawa pembahasan anggaran 2014 ke Komisi Keuangan. "Kami memerlukan persetujuan Komisi," katanya.

Nusron menyetujui besaran anggaran yang diajukan. Ia meminta dari besaran itu, sebesar Rp 500 miliar dari anggaran yang diusulkan ditempatkan sebagai dana abadi OJK. Dana ini sebagai modal awal OJK untuk menghidupi kegiatannya sendiri. "Perintah undang-undang OJK tidak boleh menjadi beban APBN," katanya.

Dolfie mengatakan pembahasan anggaran OJK salah alamat. Ia menilai pembahasan OJK tidak pernah muncul dalam pembahasan APBN sebelum-sebelumnya. "Pemerintah dan Badan Anggaran belum menyepakati," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harry menilai pendapat Dolfie tidak tepat. Ia menjelaskan keterangan yang disampaikan Rahmat menunjukkan anggaran OJK di bawah Kementerian Keuangan. "Kalau menilai pembahasan ini salah karena tidak pernah dibahas sebelum-sebelumnya, itu artinya kita belum bersepakat apakah OJK mitar komisi atau tidak, buat apa rapat ini," ujarnya.

Belakangan Dolfie melunak. Ia menyetujui anggaran OJK layak dibahas di Komisi. Hanya saja usulan OJK tidak rinci. "Tidak bisa gelondongan begini, harus mendetail," katanya. Pendapat Dolfie dikuatkan oleh koleganya, Arif Budimanta. Arif mengusulkan anggaran OJK sebesar Rp 2 triliun. "Saya kira jumlah itu bisa masuk."

Usulan Arif mengacu pada rendahnya realisasi anggaran OJK yang mencapai 12 persen pada semester pertama 2013. OJK baru menggunakan Rp 200 miliar dari alokasi anggaran Rp 1,6 triliun. Nusron berpendapat menanggapi rendahnya serapan lebih tepat dengan kebijakan reward dan punishment. "Bukannya kita menyepakti ini," katanya.

Harry Azhar menutup rapat dengan kesimpulan menyetujui usulan pagu indikatif OJK sebesar Rp 2,4 triliun. "Nanti kita bahas lagi."

AKBAR TRI KURNIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.


Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) didampingi jajarannya memasuki ruangan untuk memimpin konferensi pers APBN Kita edisi April 2024 di Jakarta, Jumat 26 April 2024. Pendapatan negara hingga Maret 2024 sebesar Rp 620,01 triliun, belanja negara sebesar Rp 611,9 triliun, sehingga APBN surplus Rp 8,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.


Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Setoran pajak pada triwulan I 2024 merosot 8,8 persen menjadi Rp 393,9 triliun dibanding pada periode yang sama tahun lalu.
Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.


Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

6 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.


Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Annisa Febiola.
Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.


Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

6 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per


Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

6 hari lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

7 hari lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.