TEMPO.CO, Medan - Sebagian narapidana Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan diduga melakukan perlawanan dan memberontak ketika terjadi kebakaran. Isyarat perlawanan dan pemberontakan itu disampaikan Kepala Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara Budi Sulaksana ketika memberikan penjelasan kepada Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho yang mengunjungi LP Tanjung Gusta Medan yang terbakar, Kamis malam.
"Ada sekitar 50 orang (yang diduga memberontak), katanya.
Insiden di Lapas Tanjung Gusta terjadi pada Kamis, 11 Juli 2013. Penjara tersebut diduga dibakar oleh para narapidana yang kesal dengan pemadaman aliran listrik sehinggga persediaan air habis. Para penghuni lapas pun berontak dan menjebol pintu utama. Insiden itu menyebabkan lima orang tewas, 2 sipir, 1 napi, dan 2 juru masak. Sebagian dari mereka lalu membakar ruang kantor sipir dan kabur.
Isyarat adanya perlawanan dan pemberontakan tersebut juga terlihat dari pengumuman yang disampaikan personel kepolisian yang berada di depan gerbang LP Tanjung Gusta Medan.
Dengan menggunakan pengeras suara, salah seorang perwira Polri meminta narapidana yang masih berada di luar untuk memasuki ruang tahanan masing-masing.
Perwira Polri itu menyatakan akan mengerahkan personel untuk masuk ke dalam LP Tanjung Gusta dan akan bertindak tegas terhadap narapidana yang tidak memasuki ruang tahanan masing-masing.
"Kami meminta agar adik-adik (narapidana) untuk masuk ke ruang tahanan. Kami tidak ingin ada korban," kata perwira itu seperti dilansir Antara.
Di depan gerbang LP Tanjung Gusta, terlihat ratusan personel TNI dan Polri bersiaga untuk memasuki lokasi LP yang terbakar.
Terlihat juga pihak kepolisian menembak gas air mata ke dalam LP Tanjung Gusta yang diperkirakan untuk membubarkan narapidana yang mungkin berkerumun dan belum memasuki ruang tahanan. Namun, hingga pukul 23.00 WIB, personel keamanan masih bersiaga di depan gerbang LP Tanjung Gusta Medan.
BS | ANT
Berita Terpopuler Lainnya:
Kerusuhan LP Tanjung Gusta Menyebabkan Lima Orang Tewas
Kebakaran, Napi LP Tanjung Gusta Coba Kabur