TEMPO.CO, Jakarta --Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, belum bisa memastikan faktor pemicu kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta, Medan, tadi malam. "Ini sedang dicari tahu," kata Julian, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2013.
Menurut dia, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tengah melakukan penyelidikan atas penyebab terjadinya kerusuhan di penjara itu. Julian enggan berkomentar ihwal padamnya listrik yang diduga menjadi pemicu kerusuhan. "Sedang ditelusuri. Kami belum bisa memastikan penyebabnya."
Adapun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapatkan laporan ihwal kerusuhan yang terjadi di penjara Tanjung Gusta. "Presiden telah mendapat laporan dan terus di-update dari Kepala Polri," ujar Julian.
Menurut Julian, sejauh ini laporan yang diterima SBY dari Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo, yakni situasi di penjara Tanjung Gusta sudah terkendali. "Meski sempat dalam kondisi tak terkendali tadi malam," ujar mantan Wakil Dekan FISIP Universitas Indonesia ini.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta, Medan, tadi malam dibakar oleh narapidana. Aksi itu dipicu oleh padamnya aliran listrik di lapas tersebut, yang berimbas habisnya persediaan air buat para tahanan dan narapidana.
"Diperkirakan sekitar 200 penghuni melarikan diri, 15 di antaranya diduga tahanan kasus terorisme," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Komisaris Besar Heru Prakoso, ketika dihubungi Tempo, tadi malam.
Heru mengaku pihaknya terus mendata jumlah narapidana dan tahanan yang kabur. Belum ada data pasti berapa napi yang kabur. Lapas itu sendiri dihuni 2.600 narapidana dan tahanan, jauh lebih banyak daripada kapasitas penjara itu yang seharusnya hanya dihuni 1.054 orang.
PRIHANDOKO
Terhangat:
Bara LP Tanjung Gusta | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap
Baca juga:
Ini Penyebab Rusuh dan Kebakaran Tanjung Gusta
Kebakaran, Napi LP Tanjung Gusta Coba Kabur
Ibu Korban Sodomi Anggota Brimob Histeris