TEMPO.CO, Jayapura - Bupati Nabire Isauas Douw mengungkapkan pertandingan tinju Piala Bupati Nabire rutin digelar setiap tahun. Kerusuhan Ahad kemarin dipicu oleh membludaknya penonton tinju ini. Jumlah penonton mencapai 1.500 orang. Sementara kapasitas gedung Olahraga Kota Lama Nabire hanya 900 orang.
Seorang petinju dinyatakan kalah, pendukungnya tidak terima dan akhirnya melempar kursi. "Ini pertama kali terjadi selama even tinju di Nabire," kata Isauas ketika dihubungi, Senin 15 Juli 2013.
Isauas yang berada di dalam gedung langsung keluar dari area kerusuhan diselamatan oleh polisi. Saat ini, ia sedang membahas rusuh Nabire dengan Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Tito Karnavian. "Saya sementara dengan Kapolda," katanya.
Bentrok berdarah di Nabire mengakibatkan 18 orang meninggal. Bentrok terjadi saat pertandingan tinju Bupati Nabire Cup di Gedung Olahraga Kota Lama Nabire, Papua, Ahad, 14 Juli 2013.
Yance Tagii, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Dogiyai meminta kepolisian mengusut tuntas bentrok berdarah itu. "Seharusnya Bupati Nabire juga bertanggungjawab atas kejadian ini," kata Yance Tagii.
Ia menyesalkan polisi tak mampu mengantisipasi kerusuhan. Menurut dia, tak mungkin peristiwa itu pecah bila kepolisian berada di tempat. "Saya dengar, waktu kejadian, hanya ada beberapa petugas, seharusnya iven besar begini disiagakan pengamanan yang besar pula," ujarnya.
Yance mengatakan, akan segera menyurati Kepolisian Nabire agar secepatnya meringkus pelaku yang menyulut terjadinya rusuh. "Saya akan berkoordinasi dengan dewan dan DPRD Nabire, agar kasus ini diprioritaskan penyelesaiannya," katanya.
JERRY OMONA
Topik Terhangat
Hambalang Jilid 2 | Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan
Berita Lain:
Wakil Menteri Dituding Muluskan Anggaran Hambalang
Dua Orang Ditembak di Apartemen Mediterania
Polri dan TNI Diminta Pulihkan Situasi di Nabire