TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelindo III (persero) akan membangun terminal khusus penampungan hewan ternak di Pelabuhan Tanjung Intan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Menurut General Manager Pelindo II cabang Tanjung Intan, Abdul Rofid Fanany, modal yang dibutuhkan proyek ini mencapai Rp 25 miliar yang akan dipenuhi oleh Kementerian Perhubungan. "Kami berharap 2014 atau paling lambat 2015 sudah terealisasi,” kata dia melalui keterangan tertulis, Selasa 16 Juli 2013.
Abdul mengatakan Pelindo III telah menyediakan lahan seluas 5-10 hektare untuk terminal khusus ternak. Dana senilai Rp 25 miliar, kata dia, dibutuhkan untuk membangun terminal dan fasilitas yang seperti kandang, penampungan sapi, Garbarata (koridor bongkar muat dari kapal) ternak, dan sarana pemeriksaan ternak.
Khusus Garbarata, Pelindo III akan menjadikan fasilitas tersebut sebagai sarana yang lebih modern dibandingkan terminal lain di Indonesia. Menurut Abdul, dengan Garbarata tersebut cara lama untuk mengangkut sapi bisa dihindari. Cara lama yang dimaksud yakni menarik sapi dengan crane melalui tali yang diikatkan di mulutnya. "Cara ini tidak berperikehewanan,” katanya.
Potensi yang ditangkap Tanjung Intan tidak lepas dari maraknya impor sapi dari Australia. Data Pelindo III cabang Tanjung Intan menyebutkan dalam setahun ada 20 ribu sapi yang masuk. Angka ini terus melonjak seiring fluktuasi permintaan. “Tanjung Intan menjadi penting, sebagai satu-satunya pelabuhan di pesisir selatan Pulau Jawa yang berdekatan dengan Australia,” kata Abdul.
Pada semester I 2013, Pelabuhan Tanjung Intan membukukan pendapatan sebesar Rp 54,9 miliar atau 124,6 persen dari target. Pencapaian ini pun naik 13,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012. Sedangkan yang laba terealisasi mencapai Rp 25,3 miliar atau naik 11,78 persen dari periode yang sama 2012. Arus barang di Tanjung Intan hingga kini masih didominasi sumber daya mineral seperti pasir besi, batubara, dan klinker.
ANANDA PUTRI