TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta manajemen Kebun Binatang Surabaya menghentikan praktek barter satwa koleksi KBS ke tempat konservasi lain. Menurut dia, mengatasi kelebihan satwa KBS tidak perlu dengan memindahkan mereka ke tempat lain.
"KBS ini tidak kekurangan kandang. Mengapa dibilang kekurangan kandang?" katanya kepada Tempo saat melakukan inspeksi mendadak ke KBS, Rabu, 17 Juli 2013.
Pernyataan itu disampaikan Risma menyusul masih adanya barter satwa KBS meski taman margasatwa itu sudah berada di bawah pengelolaan Perusahaan Daerah (BUMD) Taman Satwa KBS. Jumat, pekan lalu, sebanyak 45 satwa—empat di antaranya tergolong satwa langka—dipindahkan ke Taman Hewan Pematang Siantar, Sumatera Utara. Satwa itu dibarter museum yang dibangun pemilik Taman Hewan Pematang Siantar di KBS.
Risma mengatakan, di KBS banyak lahan yang tidak digunakan dengan benar. Akibatnya, lokasinya menjadi tidak tersusun. Selain itu, juga banyak kandang hewan yang kosong dan tidak difungsikan. PDTS menggunakan kandang-kandang yang kosong tersebut. Selain itu, PDTS juga akan membangun kandang baru sehingga satwa bisa hidup nyaman dan bebas di KBS.
Anggaran dana untuk pembangunan kandang satwa KBS yang baru sudah disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya sebanyak Rp 5 miliar. Menurut dia, PDTS KBS sudah membuat perhitungan yang matang terkait dengan jumlah satwa yang ada di KBS dan jumlah kandang yang dibutuhkannya. "Pokoknya semua hewan harus tetap di KBS," ujarnya.
PDTS, menurut Risma, akan merenovasi semua kandang satwa KBS, termasuk menata ulang desainnya. Kandang-kandang yang ada saat ini, menurut dia, ada yang perlu dirombak total karena kondisinya sangat buruk dan ada yang hanya perlu dicat ulang untuk dijadikan lebih indah.
ARIEF RIZQI HIDAYAT
Terhangat:
Hambalang | Bursa Capres 2014 | Liverpool di GBK
Baca juga:
Dahlan Iskan Minta Investasi Yusuf Mansur Ditutup
Sutradara Despicable Me Ternyata Anak N.H. Dini
Yusuf Mansur Bantah Investasi Miliaran di Mekah
Jokowi: Nama Saya Siapa? Anak Kecil: Sukowi!