TEMPO.CO, Malang - Manajemen klub sepak bola Persema Malang meliburkan seluruh pemainnya selama sebulan. Pemain dibebaskan mengikuti pertandingan antarkampung alias tarkam untuk menjaga kondisi tetap bugar.
Sang pelatih Rudi Hariantoko mengatakan, membuat keputusan yang dilematis dengan membolehkan Muhammad Kamri dan kawan-kawan mengikuti laga tarkam. Seharusnya, pemain profesional dilarang ikut tarkam karena berisiko cedera.
Namun, libur sebulan tanpa latihan bisa membuat kondisi fisik anjlok. Sedangkan skuad Bledheg Biru, julukan Persema, hanya dijatah latihan tiga hari sebelum bertanding.
“Dulu (saat masih jadi pemain) saya pun pernah diperbolehkan main tarkam di saat kondisi internal tim sedang ruwet. Ikut tarkam pun kami anggap sebagai latihan. Namun, kalau bisa latihan dengan klub lain itu lebih bagus,” kata Rudi pada Rabu, 17 Juli 2013.
Kondisi internal Persema tambah ruwet pasca Kongres Luar Biasa PSSI pada 17 Maret silam. Hasil KLB membuat keberadaan Persema di kasta tertinggi musim depan tak jelas, sekaligus memburuknya keuangan Persema.
Produsen minuman berenergi asal Jerman, Killerfish, yang menjadi sponsor utama menarik diri setelah tahu hasil KLB merugikan Persema dan klub LPI lainnya. Akibatnya, manajemen kesulitan membayar gaji pemain dan pelatih.
Sejumlah pemain inti, seperti Bima Sakti, Irfan Bachdim, Anggo Julian, Leonard Tupamahu, dan Kim Jeffry Kurniawan, hengkang. Alhasil, kecuali Kamri dan Irfan Raditya, Persema hanya menyisakan pemain-pemain belia. Mayoritas dari mereka belum menerima gaji beberapa bulan.
Persema akan kembali latihan pada 19 Agustus mendatang. Persema mengawali putaran kedua kompetisi Liga Prima Indonesia dengan menantang tuan rumah Bontang FC pada 25 Agustus dan Persebaya 1927 pada 29 Agustus 2013.
ABDI PURMONO
Terhangat:
Hambalang | Bursa Capres 2014 | Liverpool di GBK
Baca juga:
Dahlan Iskan Minta Investasi Yusuf Mansur Ditutup
Yusuf Mansur Bantah Investasi Miliaran di Mekah
Investasi Ustad Yusuf Mansur Ditutup Sementara
PT Kereta Api Buka Rute Madiun-Merak
