TEMPO.CO, Nabire - Ratusan warga Papua di Kota Nabire berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Nabire. Mereka menuntut pertanggungjawaban pemerintah terkait insiden tewasnya belasan orang saat pertandingan tinju amatir usia 21 tahun di Kota Lama Nabire, Ahad, 14 Juli lalu.
Aksi ini dikoordinir oleh Komite Nasional Papua Barat di Nabire. "Kami menuntut pemerintah bertanggungjawab, karena kematian banyak orang itu akibat adanya campur tangan pemerintah memasukkan banyak orang dalam gedung GOR," kata Paskal Ano, salah satu pendemo, Kamis, 18 Juli 2013.
Aksi tersebut dikawal ketat petugas kepolisian. Massa yang berkumpul sejak pagi juga membawa poster dan berorasi di lingkaran depan kantor bupati.
Akibat unjuk rasa tersebut, jalan dalam Kota Nabire macet. "Demo KNPB jangan politis, kalau demo untuk membela warga, jangan dicampurpautkan dengan politik," kata Paulina, warga Nabire.
Sebelumnya, 18 orang tewas dalam kerusuhan di GOR Nabire, Ahad. "Situasi Kota Nabire sudah kondusif, kepolisian sendiri telah memeriksa 14 orang terkait kejadian di GOR," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya.
Sementara korban luka yang masih dirawat di rumah sakit Nabire mulai berkurang. Dari pantauan Tempo, korban dirawat saat ini berjumlah tiga orang.
JERRY OMONA
Terhangat:
Hambalang | Bursa Capres 2014 | Liverpool di GBK
Baca juga:
LHI Akhirnya Akui Telepon Suswono Soal Daging
Investasi Ustadz Yusuf Mansur Dipermasalahkan
Taliban: Dear Malala, Ini Sebab Kami Membunuhmu
Dahlan: Bisnis Yusuf Mansyur Sensitif