TEMPO.CO, Jakarta - Polisi berhasil mengungkap keterlibatan dua anggota TNI aktif dalam penembakan warga negara asing di Apartemen Mediterania, Grogol, Jakarta Barat. Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Fadil Imran mengatakan, dua oknum anggota TNI itu kini sedang dalam pemeriksaan oleh Polisi Militer Kodam Jaya. "Mereka diperiksa oleh POM TNI," katanya di Polres Jakarta Barat, Kamis, 18 Juli 2013.
Fadil menjelaskan, dua anggota TNI yang berinisial AF dan FL itu merupakan eksekutor penembakan terhadap Bah Mohammed, 30 tahun, warga negara Nigeria, dan Adelusi Oludare, 46 tahun, warga negara Sierra Leone. Mereka diajak oleh lima pelaku lainnya saat menagih bukti dari korban agar bisa menggandakan uang. "Hasil olah TKP, pelaku berjumlah tujuh orang tapi pelaku penembakan ada dua," katanya.
Keterlibatan dua anggota TNI itu, kata Fadil, karena faktor kedekatan dengan salah satu tersangka lainnya, yakni Beni alias RL. Mereka awalnya tidak berada di dalam ruangan saat lima pelaku lainnya menagih bukti dari korban soal mesin pengganda uang.
Karena merasa ditipu, Beni pun langsung memanggil AF dan FL yang menjaga pintu masuk ruangan apartemen yang disewa dua warga negara asing tersebut. "Setelah dipanggil baru terjadi penembakan itu," kata Fadil.
Sebelumnya, seorang warga negara Nigeria, Bah Mohammed (30), dan warga negara Sierra Leone, Adelusi Oludare (46), ditembak oleh orang tak dikenal di apartemennya di Apartemen Mediterania 2 tower E, Grogol, Jakarta Barat. Dua warga negara asing itu diduga ditembak oleh tujuh orang yang masuk ke dalam apartemen, Ahad, 14 Juli 2013, kemarin. Menurut pengakuan saksi, ketujuh pelaku berhasil menembus penjaga keamanan setelah mengaku sebagai anggota Interpol.
Polisi menangkap enam dari tujuh tersangka yang terlibat dalam penembakan tersebut. Satu orang lagi hingga kini masih buron dan dalam pengejaran petugas.
DIMAS SIREGAR
Topik Terhangat:
Bursa Capres 2014 | Aksi Liverpool di GBK | Eksekutor Cebongan | Rusuh Nabire
Berita Terpopuler:
Taliban: Dear Malala, Ini Sebab Kami Membunuhmu
Investasi Ustadz Yusuf Mansur Dipermasalahkan
Dahlan: Bisnis Yusuf Mansur Sensitif