TEMPO.CO, San Francisco - Tim kejaksaan di San Francisco dan New York meminta bantuan pakar keamanan negara bagian dan federal untuk menguji fitur terbaru anti-maling pada smartphone yang dirancang untuk mengurangi tingkat pencurian smartphone. Fitur anti-maling belum lama ini diperkenalkan oleh Apple pada iPhone 5 dan Samsung pada Galaxy S4-nya.
Jaksa George Gascon dan Eric Schneiderman mengumumkan pada Kamis, 18 Juli 2013, bahwa pakar keamanan akan menguji activation lock pada iPhone 5 dan Lojack for Android pada Samsung Galaxy S4 di San Francisco. Pakar keamanan akan mengkondisikan kedua smartphone itu seolah-olah dicuri dan mencoba fitur anti-maling masing-masing untuk melihat efektivitas pengamanan yang diberikan.
Diciptakannya fitur anti-maling pada smartphone tidak terlepas dari desakan pihak kejaksaan yang meminta raksasa teknologi, seperti Apple, Samsung, dan Microsoft, untuk menciptakan aplikasi yang bisa mengurangi pencurian smartphone yang sulit dilacak.
"Baik perusahaan teknologi dan kejaksaan bekerja bersama-sama untuk memastikan kalau teknologi baru ini dapat berlaku efektif, terjangkau di setiap wilayah, dan gratis untuk setiap konsumen berbagai smartphone yang akan dihadirkan di pasaran pada tahun 2014," kata Gascon dan Schneiderman dalam sebuah pernyataan.
Menurut lembaga komunikasi independen Amerika Serikat, Federal Communications Commission (FCC), hampir 1 dari 3 perampokan yang terjadi di seluruh wilayah negeri Abang Sam itu meliputi pencurian perangkat mobile. Menurut sebuah penelitian pada Juni 2013 yang dikutip Schneiderman, pencurian ponsel mencapai 40 persen dari semua perampokan yang terjadi di New York City. Jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat hilang dan dicurinya ponsel mencapai nilai nominal lebih dari US$ 30 miliar atau sekitar Rp 302,3 triliun pada tahun 2012.
SCITECHTODAY|HOSPITA