TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan lintas Sumatera dan Jawa sudah siap untuk dilalui para pemudik. "Di Sumatera Selatan, yang tahun kemarin masih macet di lingkar barat Palembang, sekarang sudah bisa berfungsi empat jalur," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 26 Juli 2013.
Ia pun menyebutkan jalan yang sempat terganggu karena longsoran di Jambi sekarang sudah bisa dilewati dengan aman. Djoko mengungkapkan, ada tiga lintas utama di Sumatera. Pertama, lintas barat sepanjang 2.500 kilometer. Kedua, lintas tengah sejauh 2.400 kilometer. Ketiga, lintas timur yang memiliki panjang 2.700 kilometer.
Djoko menjelaskan, Jalan Soekarno-Hatta di Lampung yang semua menjadi titik kemacetan pun saat ini sudah bisa dilalui dengan lancar. Ia menuturkan, pekerjaan fisik Jembatan Kelok Sembilan di Sumatera Barat akhirnya selesai. "Dulu trailer susah lewat. Tapi sekarang, dengan jalan yang lebih lebar, trailer bisa dengan nyaman dan lancar di sana," katanya. Menurut rencana, Jembatan Kelok Sembilan itu akan diresmikan setelah Lebaran," ucapnya.
Sementara itu, lintas utara, tengah, dan selatan Jawa pun, menurut Djoko, sudah siap dilewati para pemudik. Lintas utara dan tengah Jawa masing-masing memiliki panjang 1.300 kilometer dan 1.000 kilometer. Sedangkan lintas selatan Jawa membentang sejauh 1.200 kilometer.
Pada masa mudik Lebaran tahun lalu, kata Djoko, jalur Cilegon-Pasauran mengalami kerusakan. Saat ini, ia menyebutkan, jalur yang berada di dekat kawasan Ciasem itu sudah dibeton dan bebas dari lubang.
Djoko menyebutkan salah satu hal yang fenomenal adalah proses perbaikan Pejagan dan Brebes yang dilakukan dengan betonisasi. Saat pembetonan dilakukan, selalu terjadi kemacetan panjang di daerah itu. Mendekati masa mudik Lebaran mendatang, masih ada titik di jalur tersebut yang belum sempat dibeton. "Akhirnya kami aspal sementara, tapi cukup baik untuk dilewati tahun ini," ucapnya. Pembetonan akan dilanjutkan kembali setelah masa mudik Lebaran selesai.
Menurut Djoko, saat ini sudah tidak akan ada persoalan di jalur Nagrek. Pemerintah sudah membuat jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan di Simpang Gentong, Tasikmalaya. Meski demikian, ia mengatakan kemacetan diprediksi akan tetap terjadi di sekitar pasar tumpah.
Khusus di depan Bandara Ahmad Yani, Semarang, yang disebutnya menjadi biang kemacetan, pemerintah telah membangun flyover. "Tahun ini, flyover Kalibanteng secara fungsional sudah selesai 100 persen, tapi masih ada penyempurnaan di sana-sini," ucapnya. Selain itu, flyover dibangun di Jombor (Yogyakarta) dan Peterongan (Jombang).
Meski jalan layang Jombor baru selesai 50 persen, Djoko menyebutkan jalan layang itu sudah bisa beroperasi 50 persen atau dipakai untuk satu jurusan. Adapun flyover Peterongan juga sudah bisa digunakan.
Untuk kawasan Bali, underpass yang dibangun di kawasan Simpang Dewa Ruci, Kuta, sudah selesai. "Dengan adanya underpass menuju bandara itu, kemacetan bisa diurai," ujarnya. Lebih lanjut, ia menuturkan, semua jalur mudik di Kalimantan dan Sulawesi juga sudah siap digunakan.
MARIA YUNIAR