TEMPO.CO, Pangkajene Kepulauan - Kapal Motor (KM) Putri Ayu rute Pulau Sapuka-Lombok, Nusa Tenggara Barat, tenggelam di perairan antara Pulau Narabatung dan Pulau Makaranganan, Sabtu, 27 Juli 2013. Kapal yang berlabuh pukul 10.00 itu dikabarkan karam sekitar pukul 22.00 akibat terhantam ombak besar.
Kata Kepala Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Pangkep, Ajun Komisaris Darwis Akib, kapal nahas itu tengelam ketika mengangkut 24 penumpang. Hingga senin pagi, 29 Juli 2013, baru 12 orang yang ditemukan selamat. Mereka dalah Usman, 15 tahun; Rijal (12), Aye (18), Saldi (18), Samri (18), Sahir (25), Dani (8), Alif (3), Solbi (15), Herman (11), Nurlia (15), dan Radia (8).
"Korban selamat dan hilang merupakan penduduk Pulau Sapuka, kecuali Aye dan Samri yang tinggal di Lombok," kata Darwis. "Sisanya masih dalam pencarian."
Mereka yang masih hilang di antaranya, Samsir (30), pemilik kapal; Sahar (50, Lukman (25), Daha (30), Saleh (25), Najamuddin (50), Rohani (30), Indah (20), Tambun (2), Sahrianti (11), Mia (14), dan Nasar (7). Menurut Darwis, hingga kini penduduk Kecamatan Liukan Tangaiya dan tim SAR dari Lombok masih mencari korban hilang.
Kepala Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep, Abd Radjab Pahara, mengatakan KM Putri Ayu tak hanya mengangkut penumpang. Tapi juga memuat 24 ton ikan asin. "Ke-24 orang itu adalah penumpang, nahkoda, dan anak buah kapal," kata Radjab.
Baca Juga:
Menurut Kepala Seksi Bagian Oprasi Badan Search and Rescue Nasional Mataram, Nanang Sigit, tim sudah di lokasi pencarian sejak Sabtu malam, pukul 23.30. Pencarian sendiri mulai dilakukan pada Ahad, sekitar pukul 10.00. "Pencarian korban terus dilakukan tapi hasilnya masih nihil," kata Nanang.
JUMADI
Topik Terhangat
Gempuran Buku Porno| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Bursa Capres 2014
Berita lain:
Dugaan Keterlibatan Hakim Diusut dalam Kasus Mario
KPK Akui Kubu Hotma Ngga Sreg Ada Penggeledahan
Sidang MA Terbuka, DPR: Bohong!