TEMPO.CO, Jakarta - Penerbit buku pelajaran sekolah yang dinilai porno, CV Graphia Buana, memastikan bahwa pihaknya sudah menarik semua buku yang dinilai porno oleh orang tua siswa. Buku yang ditarik adalah buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VI SD berjudul Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia.
“Kami sudah menarik 4.200 eksemplar buku bermasalah itu,” kata juru bicara CV Graphia Buana, Dede Syamsul Anwar, kepada Tempo, pertengahan Juli 2013 lalu.
Menurut Dede, pihak penerbit baru mencetak 8.000 eksemplar buku yang belakangan ketahuan berisi sebuah cerita pendek yang dinilai terlalu vulgar untuk anak kelas VI sekolah dasar ini. Sebagian buku belum beredar. Karena itu, Dede mengaku bisa memastikan kalau 99 persen buku yang sudah kadung didistribusikan sudah ditarik. “Buku yang ada di agen dan di toko buku sudah ditarik dari pasar,” katanya.
Dede tidak menjelaskan berapa kerugian yang diderita penerbit akibat penarikan buku ini. Dia hanya menegaskan bahwa kesalahan terkait munculnya materi porno dalam buku pelajaran ini adalah murni kesalahan penulis. “Mereka sudah minta maaf secara tertulis,” kata Dede lagi.
Yang tidak jelas sampai saat ini adalah bagaimana buku ini bisa beredar di sekolah-sekolah. Pasalnya, sesuai aturan, semua buku sekolah harus lolos seleksi Badan Standardisasi Nasional Pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hanya buku yang lolos yang bisa dicetak dan didistribusikan ke sekolah.
Jika ada buku yang tak melalui seleksi BSNP tapi dijual di sekolah, itu adalah kewenangan dari pihak sekolah yang menganggap buku tertentu penting untuk siswanya, sesuai silabus mata pelajaran tersebut. “Biasanya ada kongkalikong antara guru dan penerbit buku,” kata Kepala Pusat Buku dan Kurikulum Kemendikbud, Ramon Mohandas.
Artinya, lolosnya buku pelajaran porno di Bogor tak lepas dari andil pihak sekolah dan penerbit yang menerbitkan buku atas pesanan sekolah. Ini dibenarkan oleh orang tua siswa. “Kami diarahkan untuk membeli paket buku itu di toko buku yang ditunjuk sekolah,” kata Azwar, salah satu orang tua siswa. Pihak sekolah sudah membantah tudingan tersebut.
SIDIK PERMANA
Topik Terhangat:
Gempuran Buku Porno| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Bursa Capres 2014
Berita Terkait:
Dugaan Keterlibatan Hakim Diusut dalam Kasus Mario
KPK Akui Kubu Hotma Ngga Sreg Ada Penggeledahan
Sidang MA Terbuka, DPR: Bohong!