Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PSSI Telaah Kasus Kematian Sekou Camara

image-gnews
Pemain Pelita Bandung Raya Mijo Dadic dan Syaifudin menghadang pemain Persipura Jayapura Ferdinan Pahabol pada laga Liga Super Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, (14/4). TEMPO/Prima Mulia
Pemain Pelita Bandung Raya Mijo Dadic dan Syaifudin menghadang pemain Persipura Jayapura Ferdinan Pahabol pada laga Liga Super Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, (14/4). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan menelaah kasus kematian pemain Pelita Bandung Raya, Abdulaye Sékou Camara. yang baru beusia 27 tahun. Berbagai aspek menyangkut pertolongan pertama hingga pengecekan kesehatan pemain akan diselidiki. "Kami membutuhkan pendalaman yang serius," kata Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, 29 Juli 2013.

Menurut Joko, pendalaman kasus kematian ini dilakukan untuk kepentingan penguatan regulasi dan peningkatan kinerja klub soal pemantauan kesehatan pemain. Hasil pendalaman ini, kata Joko, bisa saja menjadi tambahan kebijakan-kebijakan PSSI yang dibebankan kepada klub berkaitan dengan kesehatan pemain.

Joko mengatakan, kasus kematian Camara, yang diduga mengalami serangan jantung, menyangkut hal-hal seperti gaya hidup sehari-hari, pengecekan kesehatan berkala atlet saat akan bergabung ke sebuah klub, riwayat kesehatan, serta prosedur pertolongan pertama. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil maksimal serta memenuhi batas waktu penyeledikan yang ditetapkan Agustus 2013, pihaknya akan melibatkan tenaga ahli.

Camara meninggal saat berlatih bersama dengan para pemain Pelita Bandung Raya di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu malam lalu. Ia gagal mengontrol bola operan jauh, sebelum kemudian menunduk dan terduduk. Sejenak kemudian ia merebahkan badan dan tak seorang pun yang mengira ia sudah tidak sadarkan diri.

Setelah diberi pertolongan pertama, Camara kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Siaga Halmahera, tak jauh dari stadion. Dokter sempat memberikan pertolongan selama 30 menit di Ruang Gawat Darurat, namun nyawanya tak tertolong.

Lebih lanjut Joko menyatakan Pelita Bandung Raya telah mengajukan permintaan pengunduran jadwal pertandingan melawan PSPS Pekanbaru yang seharusnya dilaksanakan Rabu, 31 Juli 2013. "Kami langsung memutuskan memenuhi permohonan itu dengan pertimbangan kemanusiaan dan solidaritas," ujar Joko yang juga adalah Direktur PT Liga Indonesia.

Keputusan pengunduran jadwal ini, kata Joko, juga sudah didiskusikan dengan calon lawan. Jadwal sementara, kata Joko, ditetapkan pada 20 Agustus mendatang. Jadwal ini masih sementara lantaran pihaknya juga harus berkonsultasi dengan stasiun televisi yang menyiarkan pertandingan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Joko mengatakan, Pelita kemungkinan akan memberangkatkan Camara besok pagi, 30 Juli 2013. Manajemen Pelita sebelumnya juga berjanji akan membayarkan gaji Camara selama sisa kontrak, yaitu sembilan bulan ke depan.

Camara meninggal dunia saat berlatih pada Sabtu malam, 27 Juli 2013, di Stadion Siliwangi, Bandung. Pemain asal Mali itu baru bergabung dengan Pelita Mei lalu, setelah pindah dari Persiwa Wamena.

GADI MAKITAN

Bio Data
Nama: Abdulaye Sékou Camara
Tempat/tanggal lahir: Bamako, Mali 17 November 1985
Tinggi: 1,83 m
Posisi: penyerang tengah
Nomor punggung: 17
Tim Nasional Mali 2009
Klub
2008−2009 Centre Salif Keita (Mali)
2009−2010 Jomo Cosmos (Afrika Selatan)
2010−2011 Engen Santos (Afrika Selatan)
2011−2012 PSAP Sigli
2013 Persiwa Wamena
2013 Pelita Bandung Raya

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.


PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.


Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Terdakwa kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor, Joko Driyono dikawal saat meninggalkan ruang sidang setelah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.


Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Terdakwa Joko Driyono dikawal saat bersiap mengikuti sidang lanjutan kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Dalam perkara ini Joko Driyono didakwa telah melakukan kejahatan dengan maksud menutupi atau menghalangi, atau mempersulit penyidikan.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.