TEMPO.CO, Washington - Israel dan Palestina bersedia duduk kembali guna melakukan pembicaraan langsung proses perdamaian untuk pertama kalinya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pertemuan kedua seteru yang dimediasi oleh Amerika Serikat itu diharapkan menghasilkan kesepakatan damai.
Kepala juru runding Israel, Tzipi Livni, dan rekannya dari Palestina, Saeb Erakat, nampak duduk bersanding berhadapan dengan diplomat top Amerika Serikat, John Kerry, seraya membagikan makanan takjil untuk berbuka puasa di Washington DC pada Senin petang waktu setempat, 29 Juli 2013.
Kerry, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, yang siap mempertaruhkan reputasinya, mengajak kedua belah pihak (Israel dan Palestina) untuk kembali melakukan pembicaraan. Langkah pertama, Kerry bertemu dengan tim mereka secara terpisah.
Setelah itu, Kerry juga akan menjadi tuan rumah pertemuan tripartit pada Selasa, 30 Juli 2013, sebelum membuat pernyataan di depan para wartawan pada pukul 11 pagi waktu setempat (15.00 GMT), disertai oleh dua juru runding.
Pada acara jamuan makan malam, Senin, 29 Juli 2013, Kerry diapit oleh diplomat Martin Indyk, yang sebelumnya pernah menjadi utusan khusus Amerika Serikat dalam perundingan, dan penasehat Gedung Putih urusan Timur Tengah, Phil Gordon.
Perundingan Israel dan Palestina mendapatkan sambutan baik dari Presiden Barack Obama. Menurutnya, pertemuan itu merupakan 'langkah menjanjikan', namun Obama memperingatkan bahwa hal tersebut sulit dilaksanakan.
"Pekerjaan yang paling sulit dalam perundingan adalah ke depannya, dan saya berharap bahwa kedua belah pihak, Israel dan Palestina, bersedia melakukan pembicaraan dengan itikad baik," ucap Obama.
Obama berjanji Amerika Serikat siap membantu kedua belah pihak dengan tujuan berdirinya dua negara, hidup berdampingan dengan damai dan aman.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terpanas:
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Hormon Daging Impor | Bursa Capres 2014
Berita Terpopuler:
Jokowi Blusukan: `Pemerintah Kebobolan`
Dipaksa Minta Maaf, Ahok Telpon Haji Lulung
Dahlan Iskan Bakal Calon Presiden dari Demokrat
Pengacara Mario: KPK Jangan Umbar Wacana
Jokowi Ikut Konvensi? Demokrat: Tidak Ingat