TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tertawa saat mendengar ada staf khusus presiden yang menyebut blusukan lebih cocok dipakai untuk menjelaskan seorang pengangguran. "Ya, mungkin saya ini termasuk pengangguran," kata dia sambil tertawa di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 30 Juli 2013.
Jokowi menjelaskan, kegiatan blusukannya di pelosok Ibu Kota bukannya tanpa maksud. Melainkan sesuai dengan prinsip manajemen. Pada awal masa kepemimpinannya, blusukan bertujuan untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan masyarakat. "Makanya bisa ada program Kartu Jakarta Sehat dan Jakarta Pintar," kata Jokowi.
Setelah sembilan bulan memimpin Jakarta, blusukan berubah fungsi menjadi manajemen kontrol. Itu sebabnya Jokowi sering inspeksi dadakan di kantor kelurahan dan kecamatan. "Untuk mengecek kualitas proyek, jadi kami mengerti," kata dia. (Baca: Cara Jokowi Pantau Kerja Anak Buahnya)
Sebelumnya diberitakan, Heru Lelono, staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan kunjungan kepala negara ke Jawa Timur tak cocok disebut blusukan. Kata blusukan, yang berasal dari bahasa Jawa, cocoknya dipakai untuk menjelaskan seorang pengangguran. (Baca: Staf SBY: Blusukan Itu untuk Pengangguran)
"Kunjungan ini bukan blusukan," kata Heru saat dihubungi, Rabu, 30 Juli 2013. "Blusukan itu orang yang tidak punya kerjaan, nganggur, lalu jalan-jalan tanpa tujuan," kata dia.
Presiden SBY melawat di beberapa daerah, antara lain Kabupaten Lumajang, Jember, dan Bondowoso. Perjalanan SBY dimulai dari Kota Malang. Kunjungan Presiden akan berlangsung hingga besok Rabu, 30 Juli 2013.
ANGGRITA DESYANI
Berita Lainnya:
Cara Jokowi Pantau Kerja Anak Buahnya
Profil Lulung Lunggana, Bisnis Keras di Tanah Abang
Jenderal Ini Akan Menikahi Bella Saphira
Staf SBY: Blusukan Itu untuk Pengangguran
'Anak Jenderal' Paksa Petugas Buka Portal Busway
Pengajuan Moeldoko Jadi Panglima TNI Dinilai Tepat
Nanan: Calon Kapolri Berekening Gendut Ge-er