TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny Januar Ali menyatakan dirinya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi terkait posisi lembaganya sebagai konsultan politik Anas Urbaningrum dalam kongres Demokrat pada 2010 silam. Denny mengaku dicecar penyidik ihwal sumber anggaran yang digunakan lembaganya mendongkrak elektabilitas Anas dalam perhelatan tersebut.
"Saya membantu Anas pada banyak program dan pasti banyak dana yang terlibat di sana, saya ditanya penyidik, siapa yang memberi dana itu, saya katakan dana itu adalah dana saya pribadi," ujar Denny seusai diperiksa KPK, Kamis malam, 1 Agustus 2013.
Denny berkukuh dirinya memberikan pelayanan survei gratis lantaran Anas dan dirinya adalah teman, "Anas datang kepada saya selaku teman minta dibantu dan saya membantunya sebagai teman dengan dana saya sendiri," ucap dia.
Denny diperiksa dalam kasus suap gedung olahraga di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor. Kasus ini menyeret Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum lantaran diduga menerima suap dari PT Adhi Karya, kontraktor proyek triliunan itu. Belakangan, KPK mengembangkan penelusurannya dengan menelisik aliran duit suap Anas ke Kongres Demokrat.
Denny menolak menyebutkan berapa jumlah duit yang disediakan untuk membantu memenangkan Anas. Ia berdalih sudah disampaikan kepada lembaga antirasuah itu,"Saya sudah sampaikan ke KPK."
TRI SUHARMAN
Topik terhangat:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri
Berita lainnya:
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011
Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal
Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar