TEMPO.CO, Kairo – Setidaknya 15 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan yang terjadi antara pendukung Mursi dengan aparat keamanan. CNN, mengutip sumber dari Al-Ikhwan Al-Muslimin pendukung Mursi, menyebut 50 demonstran tewas. Bentrokan mulai terjadi ketika aparat keamanan memulai operasi untuk membubarkan demonstran pendukung Mursi yang telah menduduki Kairo sejak bulan lalu.
“Banyak orang yang dibunuh sekarang . Ini akan menjadi semakin buruk," kata Laila, anggota Aliansi Anti-Kudeta Mesir, sebuah kelompok pro-Mursi kepada Al Jazeera, hari ini. “Apa yang terjadi sekarang adalah kejahatan terhadap kemanusiaan,” tuturnya pilu.
Kepulan asap terlihat melanda kawasan Nahda. Gas air mata dan tembakan peringatan digunakan untuk membubarkan para demonstran. “Saya melihat banyak asap hitam dan helikopter berputar-putar,” lapor reporter Al Jazeera, D. Parvaz, dari Kairo.
Mantan Presiden Mursi diturunkan dari jabatannya pada 3 Juli lalu. Sejak saat itu, ribuan pendukungnya dengan setia terus menduduki pusat-pusat kota di Mesir. Hal ini membuat pemerintah geram. Pasalnya, kemacetan terjadi di mana-mana. Pemerintah juga khawatir, hal ini akan mengancam keamanan nasional.
Media pemerintah menegaskan bahwa pasukan keamanan telah mulai menerapkan rencana bertahap untuk membubarkan para demonstran. Mereka juga mengatakan, setidaknya dua polisi telah tewas selama operasi ini berlangsung.
AL JAZEERA | CNN | ANINGTIAS JATMIKA
Berita Terpopuler:
Rudi Rubiandini, dari Kampus, Golf, ke Tahanan KPK
Ini Hasil Pemeriksaan Eks Pacar Sisca Yofie
Ratu Atut Isyaratkan Rano Karno Mundur Saja
FPI Lamongan Pernah Minta Diajari Merakit Bom
Ini Instruksi Jokowi Setelah Penertiban Tanah Abang
Rudi Rubiandini Punya Rp 8 M, Mudik Naik Kereta