TEMPO.CO, Yogyakarta - Seniman street art Anti Tank, komunitas seni Taring Padi, dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta memasang poster bergambar jurnalis Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin, Rabu tengah malam 14 Agustus 2013. Poster berlatar warna hitam itu berisi teks: Udin, Dibunuh Karena Berita 1996. Aksi ini sebagai rangkaian peringatan kematian Udin yang meninggal 17 tahun lalu.
Poster dirancang seniman street art yang kondang dengan label Anti Tank: Andrew Lumban Gaol. “Poster itu ditempel untuk mengingatkan masyarakat bahwa hingga kini pembunuh Udin belum diadili,” ujar Andrew Kamis 15 Agustus 2013. Udin dibunuh oleh orang tak dikenal dan diduga karena menulis berita tentang korupsi mega proyek Parangtritis di Bantul.
Pada poster itu ada siluet Udin berukuran 1X1,5 meter dan berukuran lebih kecil. Penempelan poster dilakukan di kawasan Pasar Beringharjo, Jalan Suroto, Kotabaru, Terban, Sagan, Jalan Suryotomo, dan jembatan Kretek Kewek. Jurnalis juga memakai potret Udin ini dalam blackberry messenger, twitter, dan facebook.
Andrew mengatakan ada panduan memasang poster supaya orang tak seenaknya menempel gambar di ruang publik. Panduan pemasangan poster ada pada situs http://antitankproject.wordpress.com/2013/08/13/udin-poster/#more-4726. “Poster ini tidak dikomersilkan,” ujar Andrew di Sekretariat AJI Yogyakarta, Kamis 15 Agustus 2013.
Ketua AJI Yogyakarta, Hendrawan Setiawan mengatakan AJI tiap tahun konsisten mengadvokasi kasus ini. AJI Yogyakarta tahun ini akan menggelar protes bersama Organisasi Non Pemerintah, seperti IRE, LBH PERS, LBH Yogyakarta, Pukat, dan JPY di Titik Nol Kilometer. Acara dilanjutkan ziarah ke makam Udin di Bantul.
Pengurus AJI Yogyakarta dan LBH Pers juga menemui Wakil Kapolda DIY Komisaris Besar Polisi Ahmad Dhofiri untuk membahas penuntasan kasus Udin Kamis 15 Agustus 2013. Polisi hingga kini bersikukuh Udin dibunuh karena perselingkuhan. “Kami menyerukan agar polisi mengusut tuntas kasus Udin,” katanya. AJI Yogyakarta akan mendiskusikan kasus Udin di Universitas Islam Indonesia pada 19 Agustus dengan pembicara Dewan Pers, Polda DIY, dan tim invertigasi Kijang Putih.
SHINTA MAHARANI | PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita Utama:
Malu Tidak? Istri Rudi Rubiandini Menangis
24 Jam Kerja Tim KPK di Kantor Rudi Rubiandini
Kasus Rudi Rubiandini, Ini Profil Kernel Oil
Rudi Pernah Persilakan KPK Masuk ke SKK Migas
Rudi Rubiandini: Kasus Saya Hanya Gratifikasi