TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan meningkatkan kualitas dan serapan belanja negara yang kerap dikritik. Dia mencanangkan lima langkah untuk menggenjot kualitas belanja pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014.
Apa saja lima langkah tersebut?
Menurut Yudhoyono, langkah pertama adalah mempertajam alokasi belanja untuk mendukung pembangunan infrastruktur, penciptaan kesempatan kerja, dan pengentasan kemiskinan. "Alokasi belanja juga diarahkan untuk mendukung pembangunan yang inklusif, berkelanjutan dan ramah lingkungan," kata dia dalam pidato keterangan pemerintah atas RUU APBN 2014 di gedung parlemen Senayan, Jumat 16 Agustus 2013.
Langkah kedua, kata Yudhoyono, yakni penghematan terhadap kegiatan yang kurang produktif seperti biaya perjalanan dinas, kegiatan rapat kerja, workshop atau seminar. Untuk strategi ketiga, Presiden menekankan perlunya penyempurnakan kebijakan subsidi dengan mengubah sistemnya, "dari subsidi harga menjadi subsidi yang lebih tepat sasaran."
Strategi keempat yang akan ditempuh pemerintah yakni memperluas pelaksanaan reformasi birokrasi. Hal ini dilakukan melalui penataan organisasi, penyempurnaan proses bisnis, dan peningkatan kualitas serta kompetensi sumber daya manusia. Menurut Yudhoyono, hal itu akan didukung dengan pemberian remunerasi yang lebih baik.
Sedangkan langkah kelima adalah penerapan sistem reward dan punishment dalam pengalokasian anggaran. Bagi Kementerian Negara dan Lembaga serta daerah yang dapat mengelola anggaran dengan baik, akan diberikan tambahan alokasi anggaran. Namun sebaliknya, alokasi anggaran akan dipotong untuk Kementerian dan Lembaga serta daerah yang tak mampu mencapai sasaran.
ANGGA SUKMA WIJAYA