TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta bersama Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah membentuk tim percepatan pembangunan proyek bandar udara baru pengganti Bandara Adisutjipto di Kulon Progo. Tim tersebut juga melibatkan banyak pihak, seperti PT Angkasa Pura I, PT Kereta Api, juga Dinas Pekerjaan Umum, Permukiman, dan Energi Sumber Daya Mineral.
"Tim percepatan ini multisektor. Melibatkan semua aspek masyarakat. Cuma surat keputusannya belum turun," kata Sekretaris Daerah Kulon Progo Astungkoro kepada Tempo, Selasa, 20 Agustus 2013. Surat keputusan tersebut ditandatangani Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X. Sedangkan tim percepatan berada di bawah koordinasi Sekda DIY Ichsanuri.
Astungkoro menjelaskan, bahwa tim tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok. Semisal kelompok jalan, kereta api, dan penataan kota. "Tidak menutup kemungkinan antara bandara dengan kereta api akan dibuat terintegrasi, seperti bandara Kualanamu di Medan," kata Astungkoro.
Sementara itu, Sultan menjelaskan, tim percepatan tersebut tengah menyusun jadwal mengenai tahapan penggarapan proyek bandara selanjutnya. Pembentukan tim bersama tersebut sekaligus untuk memudahkan dalam proses fasilitasi pembangunan bandara. "Kami libatkan Angkasa Pura juga dalam tim, meskipun mereka juga membuat tim sendiri. Biar nanti enggak ada miss dengan penjadwalan program," kata Sultan.
Saat ini, kelanjutan pembangunan proyek bandara tengah menunggu keluarnya izin penetapan lokasi (IPL) dari Menteri Perhubungan. Baru kemudian proses pembebasan lahan dilakukan pada 2014 mendatang. Sedangkan proses pembangunannya akan dilakukan paling lambat akhir Januari 2015. Lokasi lahan berada di Kecamatan Temon yang dihuni 165 kepala keluarga. Sisanya adalah tanah Pakualaman yang disewa oleh Angkasa Pura I seluas 50 hektare.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi DIY Tjipto Haribowo pernah mengatakan, bandara baru tersebut dirancang menjadi bandara internasional tipe A. Luasnya yang sekitar dua kali luas bandara Adisutjipto itu diharapkan mampu menampung sekitar 10 juta penumpang. Ada dua landasan pacu, yang masing-masing landasan panjangnay 2.500 meter. Bandara baru tersebut diharapkan bisa difungsikan pada 2016 mendatang.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Topik Terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim
Baca juga:
Suap Hakim, KPK Periksa Pejabat Kota Bandung
Keterlibatan Petinggi Kernel Singapura Ditelusuri
Dada Diperiksa KPK sebagai Tersangka
Bandung Tawarkan Bantuan Hukum untuk Edi Siswadi