TEMPO.CO, Beijing - Bo Xilai, politikus Cina yang diseret ke pengadilan dengan tuduhan korupsi, meluncurkan serangan pedas kepada saksi kunci dalam persidangan kasusnya. Ia mengatakan, bahkan pejabat paling bodoh pun tahu untuk tidak mendiskusikan suap melalui saluran telepon.
Dalam sidang yang digelar secara maraton pekan ini, Bo menyangkal menerima suap, korupsi, dan penggelapan. Dia juga dituduh melakukan penyalahgunaan kekuasaan selama menjabat, hal yang juga dibantahnya.
Wang Zhenggang, mantan pejabat perencanaan di Dalian, di mana Bo adalah wali kota pada 1990-an, mengatakan kepada pengadilan bahwa politikus itu pernah menelepon Gu Kailai, istrinya, di depannya dan menyuruhnya untuk mengambil kiriman uang 5 juta yuan (setara US$ 820 ribu) dari proyek konstruksi pemerintah daerah.
Bo mengatakan tudingan Wang itu tidak masuk akal. "Bahkan pelaku korupsi yang paling bodoh pun tak akan melakukan hal itu," katanya.
Ia menyatakan sangat sedikit menggunakan telepon. "Semua orang yang mengenal saya tahu bahwa saya meminta mereka untuk mematikan ponsel sebelum saya berbicara. Saya orang yang cukup berhati-hati," katanya.
Sidang perkara Bo digelar di pengadilan di Kota Jinan, Cina timur. Tak ada audio atau video yang tersedia selama persidangan yang dilakukan di ruang tertutup itu. Wartawan asing dan pengamat independen dilarang berada di dalam ruang persidangan.
Kasus Bo merupakan tamparan bagi Partai Komunis Cina. Penguasa baru Cina, Xi Jinping, bertekad untuk membersihkan partai dan pemerintahannya dari kasus-kasus korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan nepotisme.
ABC.NET.AU | TRIP B
Berita Terpopuler:
Soal Lurah Susan, Ini Kata Gus Sholah
Soal Lurah Lenteng Agung,Jokowi-Ahok Diminta Tegas
Rizieq Presiden, Suryadharma Ali Calon Wakil
Wiranto Manfaatkan 3 Stasiun Televisi Hary Tanoe
Kisah Ibu Ini 'Olohok' saat Disatroni Densus 88